Namun, BTN menegaskan bahwa konsep ini tetap dapat diterapkan dalam perumahan subsidi tanpa menyebabkan lonjakan harga.
“Karya yang terpilih dalam kompetisi ini akan dipilih berdasarkan efektivitas biaya agar tetap terjangkau bagi masyarakat,” tambah Nixon.
BTN juga merencanakan business matching untuk mempertemukan pengembang dengan investor.
Langkah ini bertujuan untuk membuka peluang bagi generasi muda untuk terjun ke industri perumahan sebagai pengusaha material atau developer.
Peran Pemerintah dalam Mendukung Pengembang Kecil
Dalam konteks program pembangunan 3 juta rumah, Anggota Satgas Perumahan, Bonny Z. Minang, menekankan bahwa negara harus hadir untuk membimbing dan memberikan proteksi bagi pengembang, terutama yang masih berskala kecil.
“Kami tidak ingin kekurangan dijadikan alasan untuk menghakimi, tetapi justru menjadi peluang untuk perbaikan dan inovasi,” pungkasnya.
BTN Kembangkan Inovasi Material Bangunan Ramah Lingkungan
Ke depan, BTN juga berencana mengembangkan inovasi dalam sektor perumahan, termasuk pemanfaatan limbah sebagai material konstruksi.
Langkah ini bertujuan untuk mendukung pembangunan hunian yang lebih terjangkau dan berkelanjutan di berbagai daerah di Indonesia.
Dengan inisiatif ini, BTN berharap dapat menjadi pelopor dalam membangun perumahan yang tidak hanya mengusung nilai budaya lokal, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.