Desain yang ramping menambah daya tarik rumah dan meningkatkan harga jual rumah.
Namun, atap logam memiliki kelemahan, yaitu biaya. Seperti standing seam roofing lebih mahal karena membutuhkan waktu lebih lama dalam pemasangan. Namun, investasi tersebut sepadan karena awet.
Jika mencari opsi yang lebih ramah anggaran, Screw on roofing atau atap sekrup lebih mudah dan cepat dipasang. Atap ini juga bekerja dengan baik dalam angin kencang, memastikan atap tetap utuh selama cuaca buruk.
Namun, atap ini juga memerlukan lebih banyak perawatan. Seiring berjalannya waktu, sekrup dapat mengendur karena pemuaian dan penyusutan alami logam akibat panas. Biasanya, pemilik rumah perlu menjadwalkan perawatan setiap lima tahun untuk pengencangan atau ganti sekrup.
Ada beberapa pilihan logam, tetapi ada tiga yang paling umum untuk iklim panas yakni aluminium, baja, dan galvalume.
2. Atap Batu Tulis: Batu Alam untuk Daya Tahan yang Tahan Lama
Material satu ini adalah pilihan atap paling tahan lama, dengan masa pakai lebih dari 100 tahun jika dipasang dengan benar. Atap batu tulis cocok untuk rumah iklim panas,
Sebagai batu alam, batu tulis tidak mudah panas, sehingga menjadi pilihan yang sangat baik untuk rumah di daerah beriklim panas. Selain daya tahannya, batu tulis memberikan tampilan yang khas dan abadi yang dapat meningkatkan daya tarik estetika rumah.
Namun, batu tulis adalah salah satu bahan atap terberat,. Sebelum memasang atap batu tulis, penting untuk memastikan struktur rumah dapat menahan beban. Konsultasi dengan arsitek atau kontraktor adalah suatu keharusan.
Atap batu tulis juga merupakan salah satu pilihan atap yang paling mahal. Namun biaya tersebut sepadan dengan keawetan dan daya tahannya yang tak tertandingi.
3. Atap genteng tanah liat
Ini adalah pilihan bagus lainnya untuk solusi atap di area suhu tinggi. Tanah liat adalah material alami yang tahan panas yang bekerja dengan baik di iklim panas dan dingin. Genteng tanah liat ini juga tahan api, sehingga menambah lapisan perlindungan lain untuk rumah.