IKNPOS.ID – Presiden Prabowo Subianto, yang resmi menjabat pada awal tahun ini, segera mengeluarkan kebijakan signifikan berupa Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
Kebijakan ini menginstruksikan pemangkasan anggaran sebesar Rp256,1 triliun untuk kementerian dan lembaga, serta Rp50,59 triliun untuk transfer ke daerah, dengan total penghematan mencapai Rp306,69 triliun
Dampak Pemangkasan Anggaran pada Pengadaan ASN di IKN
Salah satu sektor yang terdampak oleh kebijakan efisiensi anggaran ini adalah pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pada tahun 2024, pemerintah telah membuka formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) khusus untuk IKN, termasuk kuota bagi putra-putri terbaik Kalimantan Timur dan mutasi pegawai ASN dari pemerintah daerah setempat.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.
Namun, dengan adanya pemangkasan anggaran di awal tahun 2025, muncul kekhawatiran mengenai nasib para ASN yang telah dinyatakan lulus seleksi untuk penempatan di IKN.
Pemangkasan anggaran ini berdampak pada berbagai sektor pemerintahan, termasuk proyek pembangunan dan operasional di IKN.
Penjelasan Pemerintah Mengenai Nasib ASN IKN
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur, Aba Subagja, menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan skenario khusus bagi para ASN yang terdampak.
Ia mengungkapkan bahwa dengan bertambahnya jumlah kementerian dan lembaga dalam Kabinet Merah Putih, terdapat potensi pengalokasian ASN ke kementerian atau lembaga baru yang telah dibentuk.
“Kan kita skenarionya banyak sekarang, kementeriannya nambah,” kata Aba.
Ia juga menegaskan bahwa pemindahan ASN ke IKN masih memungkinkan, mengingat Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan rencana pemindahan tersebut hingga tahun 2028.
“Ada arahan Pak Presiden kan sampai 2028 ya kita bikin skenario lagi kan, kita baru rapat-rapat lagi sih dengan Otorita IKN,” tambahnya.