2. Terapkan strategi harga yang kompetitif
Penetapan harga memegang peranan penting dalam menjual rumah di lokasi yang kurang diminati atau lokasi buruk. Teliti harga pasar properti serupa di area tersebut dan tetapkan harga yang mencerminkan keterbatasan lokasi tersebut, tetapi tetap menarik bagi pembeli.
Harga yang terlalu tinggi dapat mengusir calon pembeli, sementara harga yang sedikit lebih rendah dapat menarik minat lebih banyak pembeli dan mempercepat negosiasi.
Pertimbangkan untuk menawarkan insentif kecil, seperti menanggung biaya pendaftaran atau menyertakan perabotan tertentu, agar transaksi lebih menarik tanpa mengurangi harga yang diminta secara drastis.
3. Berinvestasilah dalam perbaikan rumah
Meningkatkan daya tarik visual dan fungsionalitas rumah dapat membantu mengimbangi kekurangan lokasi yang buruk. Fokuslah pada peningkatan yang menawarkan pengembalian investasi terbaik, seperti cat baru, pencahayaan modern, dan lansekap.
Memperbaiki interior dengan renovasi kecil, seperti meningkatkan perlengkapan dapur atau meningkatkan estetika kamar mandi, dapat membuat properti lebih menarik. Rumah yang terawat baik dan bergaya dapat menciptakan kesan pertama yang positif, membuat pembeli lebih bersedia mengabaikan masalah terkait lokasi buruk.
4. Berikan perhatian ekstra pada iklan
Iklan properti yang dibuat dengan baik dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam menarik calon pembeli. Gunakan foto berkualitas tinggi yang menonjolkan fitur terbaik rumah dan pastikan deskripsi berfokus pada kekuatannya, seperti interior yang luas, pencahayaan alami, atau renovasi terkini.
Bersikaplah strategis dalam kata-kata dalam iklan ketimbang membahas soal lokasi. Soroti faktor kenyamanan seperti kedekatan dengan sekolah, pasar, atau jaringan transportasi. Iklan yang menarik dengan narasi positif dapat menghasilkan lebih banyak minat dan meningkatkan peluang rumah cepat laku.
5. Targetkan pembeli yang tepat
Mengidentifikasi dan memasarkan kepada audiens yang tepat dapat membantu mengatasi tantangan terkait lokasi. Fokus pada pembeli yang mungkin tidak melihat lokasi sebagai kekurangan, seperti investor yang mencari pendapatan sewa, pembeli rumah yang mencari properti terjangkau, atau mereka yang lebih mengutamakan ruang daripada lokasi.