IKNPOS.ID – Pemerintah Indonesia merencanakan pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun ini.
Namun, sejumlah infrastruktur di kawasan inti IKN masih dalam tahap penyelesaian, terutama jalan tol, akses bandara, dan kapasitas infrastruktur air minum.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Zainal Fatah menyampaikan bahwa Kementerian PU sedang mempercepat pembangunan beberapa proyek yang direncanakan rampung tahun ini.
“Infrastruktur sumber daya air (SDA) sudah selesai semua, tetapi untuk Cipta Karya seperti air minum, kita tambahkan kapasitasnya. MUT (Multi Utility Tunnel) juga masih ada perapihan,” ujar Zainal.
Sementara itu, sejumlah infrastruktur pemerintahan seperti Istana Negara dan kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) sudah selesai dibangun.
“Kementerian PU berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur di IKN secepat mungkin,” ungkapnya.
Dua Milestone Penting IKN
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa pembangunan IKN memiliki dua milestone penting, yakni pada 2025 dan 2028.
“Pada 2025, kami siap menyambut ASN dengan hunian, kantor, serta fasilitas pendukung seperti air, listrik, dan pertokoan. Sedangkan pada 2028, kami menargetkan penyelesaian infrastruktur legislatif dan yudikatif, termasuk hunian pejabatnya,” ujar Basuki.
Untuk mendukung target tersebut, Otorita IKN terus mempercepat pembangunan dengan melibatkan proyek groundbreaking baru, seperti sekolah, restoran, dan kantor.
Progres Pembangunan Hunian ASN
Pemindahan ASN ke IKN akan didukung oleh rumah susun (rusun) yang telah mencapai progres pembangunan sebesar 91,36 persen untuk 47 tower.
Proyek ini dibagi dalam enam paket pekerjaan:
Paket 1: 9 tower ASN, progres 91,02 persen.
Paket 2: 8 tower ASN, progres 83,84 persen.
Paket 3: 6 tower ASN, progres 85,16 persen.
Paket 4: 8 tower ASN, progres 87,81 persen.
Paket 5: 9 tower Paspampres, progres 89,91 persen.
Paket 6: 7 tower Polri dan BIN, progres 92,44 persen.
Selain itu, pembangunan 9 tower tambahan sedang berlangsung, meliputi asrama PSSI, hunian modular TNI, dan hunian vertikal negara.