Tahun 2025, Kodam VI Mulawarman mendapat target seluas 150.000 hektar per tahun, dengan target semester pertama sekitar 75.000 hektar1.
Dengan melibatkan prajurit TNI AD dalam kegiatan pertanian dan pengelolaan lahan, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mengurangi kemiskinan di daerah tersebut.
Selain itu, pembentukan BTP juga dapat meningkatkan integrasi antara TNI AD dengan masyarakat lokal.
Melalui kegiatan-kegiatan pembangunan, prajurit TNI AD dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat dan membantu meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Pembentukan BTP juga tidak luput dari kritik dan perdebatan. Beberapa organisasi seperti KontraS khawatir bahwa pelibatan militer dalam proyek-proyek pembangunan dapat menciptakan ketimpangan kekuasaan dan potensi konflik kepentingan.
Namun, TNI AD percaya bahwa dengan koordinasi yang baik antara instansi-instansi terkait, risiko tersebut dapat diminimalkan.
Karena itu, TNI AD terus berusaha meningkatkan transparansi dan partisipasi publik dalam proses pembangunan ini.
Sementara untuk menjalankan peran dan posisi strategisnya dalam mendukung program unggulan swasembada pangan tahun 2025, Kodam VI Mulawarman bekerja sama dengan Kementerian Pertanian RI.
Swasembada pangan yang merupakan kelanjutan dari program ketahanan pangan pada tahun 2024, meliputi kegiatan cetak sawah, optimasi lahan (oplah), dan luas tambah tanam (LTT).
Kristiyanto menjelaskan, program cetak sawah merupakan kegiatan mengubah lahan tidak produktif menjadi lahan yang bisa ditanami padi.