IKNPOS.ID – Untuk meningkatkan kualitas peternak lokal dan mendorong kemandirian ekonomi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) fokus pada Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT).
Menurut Kepala Disnak Kaltim, Fahmi Himawan, PDKT merupakan evolusi dari Desa Korporasi Sapi (DKS) yang dirintis pada 2019 di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
“Program ini tidak hanya terbatas pada sapi, tetapi juga kambing, domba, serta ternak lain seperti magot, burung walet, dan lebah kelulut,” jelas Fahmi, Selasa, 14 Januari 2025.
Fahmi menambahkan, inovasi dan kualitas menjadi prioritas dalam penerapan PDKT. Pihaknya menggunakan produk dalam negeri dan terus berupaya meningkatkan kualitas ternak lokal.
Disnak Kaltim menargetkan pembangunan 32 PDKT di seluruh Kaltim. Setiap PDKT mendapatkan dukungan terpadu, mulai dari penyediaan rumput, pembangunan kandang, hingga pemberian hewan ternak.
“Dengan fokus pada aspek ekologis, limbah ternak akan diolah menjadi pupuk dan biogas, mendukung energi baru terbarukan (EBT),” tambah Fahmi.
Pada 2025, Disnak Kaltim memperkuat kerja sama dengan pihak ketiga, seperti Universitas Mulawarman (Unmul), untuk mendukung pengembangan PDKT.
Disnak juga fokus pada keterlibatan peternak milenial dan membina mereka melalui pembentukan koperasi. Kerja sama dengan instansi lintas sektor pun dijalin untuk menumbuhkan iklim usaha yang menguntungkan bagi semua pihak.
Fahmi menekankan pentingnya kolaborasi dan keberlanjutan program ini. Pihaknya memastikan setiap PDKT dapat beroperasi secara mandiri dalam tiga tahun ke depan.
“Untuk mencapai tujuan ini, kami membimbing manajemen peternakan yang terpadu dan sistematis. Manajemen terpadu ini akan memudahkan peternak dalam menyediakan data berbasis spasial, pelaporan, dan pengawasan,” ucapnya.