Dengan pendekatan ini, proyek tidak hanya menjawab kebutuhan hunian, tetapi juga memanfaatkan lahan-lahan yang selama ini kurang produktif.
Selain menyediakan hunian bagi masyarakat, proyek ini juga diharapkan memberikan dampak positif pada sektor ekonomi.
Dengan melibatkan sub-kontraktor lokal, lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja Indonesia akan terbuka lebar.
Menteri Maruarar Sirait menyatakan bahwa kerja sama ini tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara kedua negara.
“Ini adalah bentuk kolaborasi yang saling menguntungkan. Qatar mendapatkan peluang investasi, sementara Indonesia memperoleh solusi untuk kebutuhan hunian masyarakat,” ujarnya.
Meski demikian, sejumlah tantangan masih menanti dalam pelaksanaan proyek ini, termasuk memastikan proses pembangunan berjalan sesuai standar dan waktu yang ditentukan.
Selain itu, pengelolaan rumah susun setelah selesai dibangun juga menjadi perhatian utama, agar hunian tersebut benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.