“Kita ingin membuktikan kepada dunia, bahwa Kaltim telah menjadi atensi dunia menuju Indonesia Emas 2045,” kata Akmal.
Salah satu caranya adalah berkolaborasi dengan para pemilik konsesi pertambangan untuk mengolah lahan eks tambang.
Akmal mengapresiasi perusahaan-perusahaan tambang yang secara serius mengolah lahan eks tambangnya menjadi lahan produktif. Seperti menanam padi, cokelat, rumput odot, pisang, kelengkeng, peternakan, perikanan dan lainnya. Terlebh pengelolaan lahan itu juga melibatkan kelompok tani setempat.
Menurut Akmal, kampanye positif ini juga memerlukan dukungan para influencer yang memiliki fans sangat banyak, seperti Slank.
“Kalau saya yang datang, pasti ibu-ibu tidak histeris seperti hari ini. Karena itu, kita perlu bantuan Slank untuk mengampanyekan hal-hal baik seperti ini,” kata Akmal.
Sementera itu, Direktur PT Bukit Baiduri (BEE) Energi Ricky Gozali menjelaskan areal eks tambang yang saat ini dikerjakan untuk penanaman padi seluas 5.000 hektare.
“Lahan ini dikerjakan 46 petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Baiduri Bukit Mandiri,” kata Ricky Gozali.
Dukungan BBE untuk program ini dimulai dari pengelolaan lahan, penyemaian serempak, pengaturan irigasi, pengendalian hama dan edukasi periode tanam berikutnya.
Setiap petani mengerjakan lahan seluas 2.000 m2 dengan produksi 700-800 kg per petak atau 3,5 ton sampai 4 ton per hektare.
Sebelumnya hanya 2,5 ton per hektare. Nilai rupiah yang dikumpulkan setiap periode tanam mencapai Rp28 juta hingga Rp 32 juta. Irigasi menggunakan air yang sudah diolah dan dijamin keamanannya.
“Dengan keberhasilan program ini, maka bisa dikatakan, bahwa tambang bisa tumbuh bersama dan menyejahterakan masyarakat,” tutup Ricky Gozali.