Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid mengatakan akan menggunakan lahan terlantar untuk membangun 3 juta rumah atau rumah Prabowo.
Saat ini ketersediaan tanah terindikasi telantar seluas 79.925 hektare dan diperkirakan bisa mencupuki program 3 juta rumah.
Dalam Rakernas HIMPERRA di Jakarta, Kamis 19 Desember 2024 lalu, Nusron mengatakan, dengan asumsi tiap rumah seluas 60 meter persegi jika dikalikan 3 juta rumah maka lahan yang dibutuhkan sekitar 25.200 hektare.
Sedangkan saat ini telah tersedia indikasi lahan terlantar 79.925 hektare.
“Kalau Bapak/Ibu ini mau punya program 3 Juta Rumah untuk MBR, dengan asumsi 60 meter persegi per rumah, berarti dibutuhkan sekitar 25.200 hektare untuk mencapai 3 juta rumah. Saya punya stok 79 ribu hektare,” ujarnya.
Program 3 juta rumah atau rumah Prabowo saat ini mulai direalisasikan di sejumlah lokasi di Indonesia.