IKNPOS.ID – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyebut 64,6 persen responden puas dengan program makan bergizi gratis (MBG) pada 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto.
Sebanyak 64,6 persen responden yang mengaku puas tersebut merupakan bagian dari 91,3 persen responden yang mengetahui program MBG.
“Setuju atau tidak terhadap MBG? Yang menyatakan sangat setuju dan setuju itu sekitar 87,1 persen. Mereka setuju dengan program ini,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, Senin, 27 Januari 2025.
Dia mengatakan Presiden Prabowo dan jajaran harus mewaspadai angka ketidakpuasan terhadap program MBG yang baru dimulai pada 6 Januari 2025.
Ia mengatakan dari 91,3 persen responden yang mengetahui program MBG, terdapat 21,7 persen yang mengaku kurang puas terhadap pelaksanaan program tersebut.
Selain itu, terdapat 62,5 persen yang yakin pelaksanaan MBG tepat sasaran. Sedangkan sebanyak 30,8 persen tidak yakin.
“Dalam jumlah yang cukup signifikan, sepertiga responden itu enggak percaya MBG tepat sasaran. Meskipun minoritas, tetapi dengan jumlah sepertiga responden menyatakan kurang percaya MBG tepat sasaran itu patut diwaspadai oleh pemerintah,” jelasnya
Kemudian, pemerintah juga perlu mewaspadai tingkat kepercayaan masyarakat terhadap potensi MBG dikorupsi.
Menurut dia, sebanyak 46,9 persen meyakini MBG dapat dikorupsi, sedangkan 43,1 persen percaya MBG berjalan baik.
“Artinya, aparat penegak hukum, Kejaksaan, Polri, KPK, harus membantu pemerintah memastikan pelaksanaan MBG tidak masuk ke kantong pribadi karena besar sekali warga yang menyatakan tidak percaya pelaksanaan MBG ini bebas korupsi,” terangnya.
Sementara itu, Burhanuddin mengatakan baru 16,5 persen responden dari surveinya yang mengaku telah menerima manfaat program MBG.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada periode 16–21 Januari 2025.
Populasi survei merupakan seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum. Yakni berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.