IKNPOS.ID – Program 3 juta rumah yang digagas Presiden Prabowo Subianto melibatkan banyak stakeholder. Salah satunya BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut BUMN yang terlibat dalam program 3 juta rumah itu adalah PT Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk. Bank pelat merah ini akan mengurusi soal pendanaan.
“BTN sebagai fasilitas pendanaan untuk program 3 juta rumah,” ujar Erick belum lama ini.
Selain BTN, BUMN lain yang juga ikut serta adalah Perumnas juga. Fokus BUMN adalah pembangunan kawasan Transit Oriented Development (TOD)
“Fokusnya di sektor TOD itu. Sama BTN. Sama Perumnas, sama semua itu, imbuhnya.
Seperti diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait dukungan APBN untuk pembiayaan perumahan sebesar Rp 35 triliun pada 2025.
Pembiayaan tersebut terdiri dari kuota FLPP yang telah ditetapkan untuk tahun 2025 sebesar Rp 28,2 triliun untuk 220.000 unit, Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) sebesar Rp 980 miliar untuk 240.000 unit.
Kemudian, Subsidi Selisih Bunga (SSB) sebesar Rp 4,52 triliun untuk 743.940 unit, dan dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) sebesar Rp 1,8 trili un untuk 14.200 unit.
BTN dalam program 3 juta rumah Prabowo ini mengusulkan adanya perpanjangan tenor kredit pemilikan rumah (KPR) dari 20 tahun menjadi 30 tahun untuk program 3 juta rumah.
Kemudian kombinasi skema selisih suku bunga (SSB) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan pengurangan masa subsidi dari 20 tahun menjadi 10 tahun.
Usulan tersebut merupakan opsi yang terbaik. Karena tidak membebankan APBN dan membantu masyarakat dengan angsuran lebih murah.
Berdasarkan data BTN, hampir 70 persen debitur FLPP melakukan pelunasan pada tahun ke-10.