IKNPOS.ID – Politik liberal yang selama ini terjadi di Indonesia sudah terlalu banyak mengorbankan semangat konsolidasi dan keharmonisan nasional.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan politik liberal bersifat centang perenang. Ini memungkinkan anak bangsa saling diadu, bertengkar dan saling menghina.
“Politik Pancasila ini harus direstore sebagai bagian dari narasi besar kita untuk bersatu,” ujar Fahri dalam sebuah diskusi di Jakarta, pada Rabu, 1 Januari 2025..
Menurutnya, perkembangan teknologi melalui kebebasan di media sosial seolah-olah menjadi jalan untuk saling menegasikan.
Dia prihatin atas adanya fenomena tersebut. Bahkan hingga menyinggung pemimpin bangsa.
Saat ini, ada godaan dari negara-negara di dunia untuk mengikuti sistem negara yang diterapkan China.
Pasalnya, negara tersebut berhasil berkembang pesat menjadi negara maju hanya dalam satu generasi.
“Pada saat yang sama, sehingga ada orang tergoda untuk menjadi otoriter,” imbuhnya.
Dia menilai negara-negara barat dengan politik liberalnya justru membuat bangsanya tidak terkonsolidasi.
Timbulnya peperangan membuat moral bangsa-bangsa itu jatuh sebagai negara demokrasi.
Fahri pun mendorong Presiden Prabowo Subianto terus mengkonsolidasikan bangsa dengan komando politik yang memunculkan jati diri bangsa Indonesia demi membangun kekuatan masa depan.
“Serta meninggalkan partai-partai yang ekstremis. Karena kemudian menganggap partainya adalah segala-galanya. Menurut saya ini memerlukan komando baru politik. Kita harus punya arah yang baik,” pungkasnya.