IKNPOS.ID – Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Aji Muhammad Arifin, menggarisbawahi konsep vitalnya kebudayaan lokal dalam konteks pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Menurutnya, warisan budaya masyarakat Kalimantan, terutama tradisi Kutai, harus menjadi fondasi yang kuat bagi pengembangan IKN.
Sultan Aji Muhammad Arifin menegaskan pemeliharaan budaya lokal adalah kunci dalam menciptakan identitas yang kuat untuk IKN.
“Kami telah mengkomunikasikan kepada Presiden Jokowi perihal pentingnya budaya Kalimantan dalam perkembangan IKN. Budaya di sini harus menjadi acuan utama,” ujar Sultan Arifin belum lama ini.
Dengan keputusan untuk memperkuat kehadiran kebudayaan lokal, diharapkan IKN tidak hanya menjadi pusat pemerintahan.
Tetapi juga mencerminkan jati diri bangsa. Terutama bagi masyarakat Kalimantan. Sebagai kerajaan tertua di Kalimantan Timur, Kutai memiliki sejarah yang sangat kaya dan beragam.
Kerajaan ini telah memainkan peran penting dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya masyarakat Kalimantan sejak berabad-abad lalu.
Sultan Aji Muhammad Arifin menyebut Kota Balikpapan dari zaman dahulu merupakan bagian penting dari kerajaan Kutai, yang kini menjadi salah satu kota tertua di provinsi tersebut.
“Balikpapan adalah pusat sejarah kerajaan Kutai, sehingga pemilihan lokasi untuk festival ini sangat tepat,” jelas Sultan.
Kegiatan-kegiatan yang digelar di Balikpapan bukan hanya untuk merayakan warisan budaya, tetapi juga bertujuan untuk mempromosikan budaya Kutai kepada generasi muda.
Festival Seni Budaya Kutai yang diadakan di Balikpapan merupakan salah satu upaya nyata untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal.
Berbagai seni dan tradisi seperti Tari Jepen, Seni Kuntau, dan olahraga menyumpit dipamerkan dalam festival tersebut. Sultan Arifin menegaskan pentingnya kegiatan semacam ini untuk diadakan secara rutin.
“Kita perlu meningkatkan frekuensi acara ini setiap tahun agar budaya Kutai dapat terus dilestarikan meskipun IKN berkembang di Kalimantan,” imbuhnya.