IKNPOS.ID – Banjir yang terjadi pada awal pekan ini mengakibatkan putusnya jembatan penghubung Kelurahan Sepan dan Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim).
Putusnya jembatan penghubung tersebut membuat masyarakat sulit beraktifitas. Karenanya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) PPU langsung bergerak untuk mengatasi persoalan yang menyulitkan masyarakat dalam beraktifitas.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPUPR PPU, Sodikin, mengatakan, sebelum insiden itu terjadi, jembatan tersebut memang sedang dalam pembangunan.
Bahkan di kedua sisi ujung jembatan telah dibuatkan sebuah rigid beton. Tapi, karena kondisi cuaca sedang tidak bersahabat, membuat badan tengah jembatan yang sebelumnya tidak tersentuh, menjadi putus selebar empat meter.
“Kita akan bangun jembatan semi permanen dengan menggunakan box culvert sepanjang tujuh meter. Tapi, nanti dalam pengerjaannya hanya dilakukan sepanjang 3,5 meter terlebih dahulu. Setelah itu, baru 3,5 meter lagi,” jelas Sodikin, Selasa, 22 Januari 2025.
Sodikin menargetkan pengerjaan proyek ini hanya berlangsung selama dua pekan atau paling lambat hingga Februari 2025. Kondisi cuaca di wilayah PPU saat ini sedang dalam musim hujan, sehingga dapat mengganggu proses pengerjaan.
“Semua materialnya telah siap dan kini sedang kita kebut pengerjaannya,” lanjut Sodikin.
Insiden tersebut berdampak terhadap mobilitas masyarakat sehingga sebagai alternatif DPUPR PPU telah membangun jembatan sementara yang berbahan dasar bongkahan kayu sebagai akses jalan yang bisa ditempuh oleh masyarakat.
Meski jembatan bersifat sementara, namun tetap dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat. Masyarakat pun diimbau untuk memperhatikan beban dan muatan yang diangkut karena jembatan kayu itu masih berisiko tinggi dilalui muatan berat.