IKNPOS.ID – Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah bersiap menyambut pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang direncanakan berlangsung pada April 2025.
Sebagai langkah antisipasi, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah merancang sistem ketahanan pangan dengan melibatkan sejumlah distributor utama di Kalimantan Timur (Kaltim).
Direktur Ketahanan Pangan OIKN, Setia Lenggono mengungkapkan bahwa OIKN telah menggandeng berbagai pihak untuk memastikan pasokan pangan di IKN tetap terjaga.
Pihak-pihak tersebut meliputi distributor pangan lokal, Bulog, IDI Food, hingga badan usaha milik OIKN.
“Kami mencoba untuk berkolaborasi dengan sejumlah pihak, terutama dengan distributor pangan utama di Kalimantan Timur,” ujar Setia.
Sejak dimulainya proyek pembangunan, kebutuhan pangan di IKN terus meningkat, terutama untuk memenuhi kebutuhan sekitar 26 ribu pekerja konstruksi yang terlibat dalam proyek tersebut.
Dengan kondisi ini, OIKN terus berupaya mengembangkan rantai pasok yang efisien guna menghindari kekurangan bahan pangan.
“Kami akan terus berusaha agar mengembangkan rantai pasok yang efisien,” tambah Setia.
Meski menjadi pusat baru, IKN masih bergantung pada pasokan pangan dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.
Komoditas seperti hortikultura dan produk peternakan, termasuk kambing dan sapi, sebagian besar didatangkan dari luar Provinsi Kalimantan Timur.
Namun, dengan kerjasama bersama distributor lokal dan pihak lainnya, OIKN berharap dapat meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung keberlanjutan ekosistem pangan lokal sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan luar.
Dalam waktu dekat, kebutuhan pangan untuk ASN yang akan pindah ke IKN menjadi fokus utama OIKN.
Berbagai skema pengelolaan distribusi pangan terus dikembangkan untuk memastikan bahwa transisi ini berlangsung lancar tanpa mengganggu kebutuhan pangan masyarakat lokal maupun ASN yang akan menetap di IKN.
Dengan kolaborasi yang intensif dan perencanaan matang, OIKN optimis mampu menjaga stabilitas ketahanan pangan di IKN, menjadikan wilayah ini siap menyambut era baru sebagai pusat pemerintahan Indonesia.