IKNSPOS.ID- Pernahkah Anda mengunjungi museum dan melihat pintu rendah atau tempat tidur yang tampaknya terlalu pendek? Mungkin Anda bertanya-tanya apakah orang-orang di masa lalu lebih pendek dari kita. Jawabannya adalah ya, mereka memang lebih pendek, namun ada faktor lain yang mempengaruhi desain rumah dan perabotan pada zaman dahulu.
Peningkatan Tinggi Badan Seiring Waktu
Berdasarkan data dari Statistik Norwegia, tinggi rata-rata pria telah meningkat hampir 10 cm dalam 100 tahun terakhir, dari 171 cm menjadi 180,6 cm. Data ini diperoleh dari pengukuran pria muda yang mengikuti wajib militer sejak tahun 1910. Meskipun data serupa untuk wanita tidak tersedia, para peneliti juga mencatat adanya peningkatan tinggi badan mereka.
Namun, tingginya tubuh manusia bukan satu-satunya alasan mengapa pintu dan tempat tidur di masa lalu lebih rendah. Ada alasan praktis yang mendasari desain ini.
Pintu Rendah untuk Stabilitas dan Efisiensi Energi
Menurut Mogens With, seorang konservator bangunan di Norsk Folkemuseum, pintu rendah pada rumah kayu kuno memiliki tujuan fungsional. Pintu rendah membantu menjaga stabilitas bangunan rumah kayu, yang dibangun dengan tumpukan kayu. Pintu yang lebih rendah memberikan lebih banyak tumpukan kayu di atasnya, yang membuat struktur rumah menjadi lebih kokoh.
Selain itu, pintu yang lebih rendah juga membantu mengurangi kehilangan panas. “Panas dari perapian cenderung naik ke atas dan terkumpul di bawah langit-langit. Semakin rendah pintu, semakin sedikit panas yang terbuang,” jelas With dalam wawancaranya dengan Science Norway.
Tempat Tidur Pendek: Efisiensi Ruang dan Keamanan
Pendeknya ukuran tempat tidur kuno juga terkait dengan kebutuhan untuk menghemat ruang dan menjaga kehangatan tubuh. Di masa lalu, orang tidur berdekatan dengan posisi miring atau duduk untuk saling berbagi panas tubuh. Hal ini sangat berguna mengingat rumah pada zaman itu sering kali hanya terdiri dari satu ruangan multifungsi, tanpa adanya kamar tamu atau ruang tidur terpisah seperti sekarang.
Bjørn Sverre Hol Haugen, kepala konservator di Norsk Folkemuseum, menjelaskan bahwa tidak ada ukuran standar untuk tempat tidur pada zaman dahulu. “Saya pernah melihat tempat tidur sepanjang 1,57 meter, tetapi ada juga yang sepanjang 2 meter, seperti tempat tidur modern,” ungkap Haugen.
Mengoptimalkan Ruang dan Kehangatan
Tempat tidur kuno sering kali dirancang untuk dapat ditarik atau disesuaikan, guna menghemat ruang di dalam rumah yang biasanya sangat terbatas. Di musim panas, para pekerja atau anak-anak tidur di lumbung atau bahkan di dekat hewan ternak untuk menjaga kehangatan.
Kebiasaan Tidur di Masa Lalu
Salah satu alasan lain mengapa tempat tidur terlihat lebih pendek adalah karena kebiasaan tidur orang pada masa lalu. “Orang-orang sering tidur dalam posisi duduk atau miring, sehingga tempat tidur tidak perlu terlalu panjang,” jelas Haugen. Menariknya, tempat tidur pada masa itu lebih lebar dan memungkinkan dua atau lebih orang tidur bersama dalam satu tempat tidur. Beberapa keluarga bahkan tidur bersama di satu tempat tidur, dengan anak-anak tidur di kaki atau di antara orang tua.
Standar Ukuran Tempat Tidur Modern
Baru pada tahun 1970-an, ukuran tempat tidur mulai distandarisasi dengan panjang sekitar 185 cm. Sebelum itu, ukuran dan desain tempat tidur lebih fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi hidup masyarakat pada masa itu.
Meskipun tinggi badan manusia telah meningkat, pintu rendah dan tempat tidur pendek pada rumah kuno bukan hanya karena faktor fisik, tetapi juga dipengaruhi oleh kebutuhan praktis seperti stabilitas bangunan, efisiensi energi, dan penghematan ruang. Desain tempat tidur kuno yang lebih pendek dan multifungsi mencerminkan kebiasaan tidur yang berbeda di masa lalu.