Orang tua Ario tergolong ”orang pulau” yang sebenar-benarnya. Yakni orang Labuha –yang Anda pasti belum tahu di mana letaknya di peta. Itu pulau ketiga di selatan pulau Tidore.
Tapi Ario sendiri lahir di Pulau Makian –pulau yang lain lagi, yang berjarak beberapa pulau dari Labuha. Karena itu Ario masuk SMP dan SMA di kota yang lebih besar di sana: Ternate. Di situ pula ada rumah sakit yang punya dokter ortopedi satu-satunya di sana.
Dokter tunggal itulah yang memasang pen di panggul sang ibu. Agar antara kaki dan panggul terhubung. Lalu pen itu akan dicopot lagi untuk dipasang yang baru.
Yogyakarta, Surabaya, Taipei, dan Bristol. Alangkah jauhnya dengan Maluku Utara –dalam segala apa saja. Tapi itulah kampung halaman tercinta. Apalagi ada ibunda di sana –ibunda yang full doa. (Dahlan Iskan)