Menurutnya, anggota APMM melepaskan tembakan karena dua penumpang kapal tersebut bersenjata parang dan melakukan penyerangan.
“Tiga korban luka dirawat di Rumah Sakit Serdang, satu lainnya di Rumah Sakit Klang. Semua pasien dalam kondisi sadar saat ini,” kata Hussein seperti dilaporkan media lokal Malaysia, Freemalaysiatoday.
Kementerian P2MI menyatakan akan terus mendampingi para korban dan memastikan mereka mendapatkan perawatan medis yang memadai.
Selain itu, P2MI berkoordinasi dengan Kemenlu untuk memastikan keadilan ditegakkan.
“Kami mendesak Pemerintah Malaysia untuk mengusut tuntas insiden ini. Jika terbukti ada pelanggaran, pelaku harus bertanggung jawab sesuai hukum yang berlaku,” tegas Christina Aryani.
Pemerintah Indonesia juga mendorong dialog dengan Malaysia untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Christina menekankan pentingnya pendekatan yang manusiawi dalam menangani pekerja migran, termasuk yang berstatus unprosedural.
“Negara hadir untuk melindungi hak-hak PMI, apa pun status mereka. Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini hingga keadilan ditegakkan,” pungkasnya.