IKNPOS.ID – Dunia pendidikan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki masalah yang cukup serius, yakni kurangnya tenaga pendidik.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Irfan Taufik, saat ini Balikpapan masih kekurangan 520 guru.
“Kekurangan ini hampir di semua jenjang, mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK,” kata Irfan, Kamis, 23 Januari 2025.
Irfan menjelaskan, kekurangan guru ini disebabkan terbentur oleh regulasi Undang-Undang (UU) Nomor 20 tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Dari aturan itu kami sudah tidak boleh lagi mengangkat guru non ASN,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Disdikbud Balikpapan memanfaatkan atau memperdayakan guru non ASN yang ada. Padahal keberadaan tenaga pengajar sangat penting dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), terlebih lagi Kota Balikpapan sebagai beranda dari Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kekurangan guru adalah salah satu kendala kami,” katanya.
Irfan mengungkapkan, selain kekurangan guru, Kota Balikpapan juga terkendala dengan keterbatasan fasilitas, mengingat jumlah siswa terus mengalami peningkatan. Sehingga terjadi ketidakseimbangan antara jumlah sekolah yang tersedia, terutama sekolah negeri.
Menurutnya, kurangnya sekolah juga berkorelasi dengan keterbatasan lahan yang ada, kalaupun lahan tersedia, harganya sangat mahal di daerah-daerah tertentu.
Oleh karenanya, Disdikbud Balikpapan menyiasatinya dengan cara memaksimalkan dan merevitalisasi sekolah-sekolah yang ada.
Di sisi lain juga masalah infrastruktur, namun sedikit demi sedikit mulai terjawab dengan penambahan sejumlah sekolah.
Seperti SMPN 25 yang baru diresmikan pada 10 Februari lalu, kemudian di hari jadi Kota Balikpapan pada 10 Februari mendatang juga direncanakan untuk meresmikan dua sekolah baru, yakni SMPN 27 dan SMPN 28.