IKNPOS.ID – Produksi sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus mengalami peningkatan, salah satunya didorong oleh kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku.
Saat ini, volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Buluminung mencapai 50 hingga 60 ton per hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU, Safwana, menyebut bahwa selain sampah dari Kecamatan Babulu, Waru, dan Penajam, Kecamatan Sepaku juga berkontribusi signifikan, terutama sampah dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
“Di Sepaku saat ini hanya ada satu Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yang dikhususkan untuk KIPP. Namun, sampah di luar KIPP yang tidak lolos pemilahan juga dibuang ke TPA Buluminung, sehingga kapasitas TPA cepat penuh,” ujar Safwana.
Safwana mengungkapkan, usia TPA Buluminung diperkirakan hanya tersisa dua hingga tiga tahun sebelum penuh.
Sepanjang 2024 saja, total sampah yang dibuang ke TPA ini mencapai 18 ribu ton.
Selain meningkatnya jumlah sampah akibat kehadiran IKN, rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah juga menjadi faktor utama.
Sampah yang seharusnya memiliki nilai ekonomi, seperti botol plastik, kaleng, dan potongan besi, masih banyak ditemukan di TPA.
“Seharusnya, yang dibuang ke TPA adalah sampah residu. Sampah yang bernilai ekonomi bisa disalurkan ke bank sampah. Namun, kesadaran masyarakat untuk memilah sampah masih kurang,” jelas Safwana.
Untuk mengantisipasi penuh kapasitas TPA Buluminung, DLH PPU telah mengusulkan pembangunan TPST baru di kawasan Buluminung.
Selain itu, pemerintah juga terus mendorong sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya pemilahan sampah.
“Upaya kami mencakup pembangunan bank sampah di setiap kelurahan dan desa. Sosialisasi juga kami tingkatkan agar masyarakat memahami pentingnya memilah sampah sebelum dibuang,” tambahnya.
TPST baru ini diharapkan mampu menampung lebih banyak sampah dengan sistem pengelolaan yang lebih baik, terutama dalam mendukung keberlanjutan pembangunan di IKN.
Safwana menegaskan bahwa pemilahan sampah adalah langkah penting untuk mengurangi beban TPA.