IKNPOS.ID – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Paser, Inayatullah, mengungkapkan bahwa rencana induk pembangunan Bandara Paser tengah mengalami perubahan signifikan.
Penyesuaian ini dilakukan dengan mempertimbangkan dampak kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Perpindahan ibu kota dinilai akan memengaruhi pertumbuhan penduduk, peningkatan ekonomi, serta perubahan lingkungan strategis di wilayah tersebut.
Perubahan Panjang Runway dan Kapasitas Bandara
Rencana induk yang sebelumnya disusun pada tahun 2008 kini direvisi untuk mengakomodasi kebutuhan pesawat berbadan besar seperti Boeing dan Airbus.
“Rencana induk masih mengacu pada 2008, saat itu belum ada IKN. Kami diarahkan untuk mengubah panjang runway bandara yang disusun dalam perubahan rencana induk,” jelas Inayatullah dikutip ari Nomorsatukaltim, Selasa 7 Januari 2025.
Awalnya, bandara yang berlokasi di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Tanah Grogot, direncanakan untuk pesawat jenis ATR 72 dengan landasan pacu sepanjang 1.850 meter.
Setelah revisi, panjang landasan pacu akan diperpanjang menjadi 2.500 meter untuk mendukung operasional pesawat berbadan besar.
Bangunan bandara yang berdiri di atas lahan seluas 228 hektare sejak 2014 dipastikan tetap dimanfaatkan.
Inayatullah menyebut bahwa bangunan lama akan direnovasi untuk digunakan sebagai fasilitas penunjang.
“Desain dari sisi daratnya berubah, tapi tetap berdampingan dengan desain yang lama,” ujarnya.
Tahapan Selanjutnya dan Perkiraan Pembangunan
Dishub Paser saat ini tengah menyelesaikan dokumen studi pendahuluan untuk Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yang menjadi salah satu syarat pembangunan.
Setelah dokumen tersebut rampung, pembangunan bandara diperkirakan dapat dimulai pada pertengahan 2025 atau awal 2026.
“Harapan kami pertengahan 2025 atau 2026 sudah bisa dibangun,” pungkas Inayatullah.
Revisi rencana induk ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan bandara Paser yang strategis, mendukung pengembangan wilayah seiring dengan kehadiran IKN, serta memberikan manfaat bagi mobilitas masyarakat dan perekonomian daerah.