IKNPOS.ID – Keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur terus menarik perhatian masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.
Tidak hanya menjadi pusat perhatian dalam pembangunan nasional, IKN juga menjadi daya tarik bagi masyarakat yang ingin menyaksikan langsung perkembangan proyek strategis tersebut.
Fenomena ini membawa dampak positif bagi perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim), terutama di sektor pariwisata dan perhotelan.
Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Kaltim, Wied Paramartha, menyatakan bahwa tingkat kunjungan ke hotel di Kaltim selama tahun 2024 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“IKN menjadi daya tarik tersendiri. Banyak orang datang untuk melihat dan memahami lebih dekat perkembangan IKN,” kata Wied.
Selain itu, kegiatan-kegiatan kementerian juga semakin banyak diselenggarakan di dua kota penyangga IKN, yaitu Balikpapan dan Samarinda,” sambungnya.
Wied mencatat adanya 3–5 event besar nasional yang dijadwalkan berlangsung di Balikpapan dan Samarinda sepanjang tahun 2024.
Kehadiran acara-acara tersebut mendongkrak tingkat hunian hotel dan pendapatan sektor perhotelan.
“Tahun 2024 adalah tahun politik, dengan Pemilihan Kepala Pemerintahan dan Kepala Daerah tingkat I dan II.
Situasi ini meningkatkan aktivitas di sektor perhotelan, terutama untuk acara kampanye, rapat, dan konsolidasi politik,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan-kegiatan ini memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan okupansi hotel di Kaltim.
Namun, Wied juga menggarisbawahi tantangan yang mungkin muncul pasca-pelantikan presiden baru.
Ia menyebutkan adanya isu bahwa kegiatan dinas dan kementerian akan dikurangi, bahkan tidak diperbolehkan lagi menggunakan hotel sebagai lokasi acara.
“Jika kebijakan itu benar-benar diterapkan, hal ini dapat berdampak pada penurunan pendapatan hotel. Oleh karena itu, kami perlu menyiapkan strategi untuk mengantisipasi perubahan tersebut,” jelasnya.
Wied menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi dalam menghadapi tantangan yang akan datang.
Menurutnya, sektor perhotelan perlu memperluas segmentasi pasar, termasuk pasar non-konvensional, untuk memastikan keberlanjutan bisnis.
“Fokus kami akan beralih ke pasar-pasar baru yang belum digarap secara maksimal. Ini adalah bagian dari upaya menjaga stabilitas bisnis perhotelan di tengah perubahan kebijakan,” tutupnya.
Dengan IKN yang terus berkembang sebagai pusat perhatian nasional dan internasional, sektor pariwisata dan perhotelan di Kaltim memiliki prospek cerah untuk terus tumbuh, meski harus menghadapi tantangan di masa mendatang.