IKNPOS.ID – Pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu tantangan yang menjadi prioritas pengamanan Kodam VI/Mulawarman.
Selain itu, tak kalah pentingnya wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia yang berada di Kalimantan juga menjadi priortias Utama.
Hal itu terungkap saat pelantikan dan serah terima jabatan Pangdam VI/Mulawarman dari Letjen TNI Tri Budi Utomo kepada penggantinya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Rudy Rachmat Nugraha.
Upacara penyerahan dan penerimaan pasukan dilaksanakan di Markas Kodam VI/Mulawarman, Kamis, 2 Januari 2025.
Kalimantan khususnya Kalimantan Utara menjadi wilayah berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Karena itu, wilayah ini menjadi prioritas mutlak pengamanan untuk menjaga keutuhan NKRI.
Letjen Tri Budi yang kini menjadi Sekjen Kementerian Pertahanan mengatakan, perbatasan wilayah Kaltim – Malaysia memiliki bentang panjang 1.038 kilometer.
Kodam VI/Mulawarman memiliki 31 pos pengamanan di sepanjang perbatasan tersebut dan memasang dan 7.500 patok.
Sebanyak 540 patok di antaranya dalam kondisi rusak, sehingga harus ada patok pengganti untuk menjaga kedaulatan negara.
“Saya mohon kepada Pangdam untuk bisa melanjutkan apa yang baru sedikit saya rintis ini. Seperti menjaga perbatasan sepanjang 1.038 kilometer. Di wilayah perbatasan hanya ada 31 pos, dan 7.500 patok. Sekitar 540 patok di antaranya dalam keadaan rusak,” ungkap Tri Budi.
Selain itu, prajurit TNI yang ditugaskan di perbatasan memiliki tanggung jawab menangkal masuknya narkoba dan penyelundupan ilegal lainnya ke wilayah Indonesia.
Kolaborasi atau kerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya terus ditingkatkan guna menangkal masuknya narkoba dan penyelundupan ilegal dari perbatasan negara tersebut.
Pembangunan dan pemindahan ibu kota Negara Indonesia di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur, juga tantangan yang harus diprioritaskan.
Kota masa depan Indonesia tersebut harus terus berproses, berlanjut dan berkembang sesuai yang telah ditetapkan sampai pemindahan menjadi pusat pemerintahan baru Indonesia.
Pangdam baru juga memiliki tantangan kebakaran hutan hingga bencana alam lainnya. Kebakaran hutan wajib diantisipasi, meminimalkan dampak, serta melakukan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
Mayjen Rudy sendiri menyatakan siap melanjutkan kepemimpinan Letjen Tri Budi. Dia juga siap menghadapi tantangan yang ada.
“Jadi prinsipnya, apa yang sudah dilaksanakan Pangdam sebelumnya Bapak Letjen TNI Tri Budi Utomo sudah bagus, saya hanya memelihara dan meningkatkan saja,” ujarnya.
Menurutnya, siapa saja yang menjadi pemimpin di Kodam VI/Mulawarman harus menjalankan tugas dengan baik sesuai digariskan pimpinan.
“Jadi semua visi-misi sudah jelas dan kita hanya mengeksekusi saja,” jelasnya.