IKNPOS.ID – Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) bersama Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) menandatangani perjanjian kerjasama (PKS) yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan penyehatan perusahaan air minum di Indonesia.
Penandatanganan ini berlangsung pada Senin, 13 Januari 2025, di PDAM Surya Sembada, Surabaya, dan dihadiri oleh Ketua Umum IATPI, Endra S. Atmawidjaja, serta Ketua Umum PERPAMSI, Arief Wisnu Cahyono.
Kolaborasi untuk Sektor Air Minum yang Lebih Baik
Kerjasama ini mencerminkan komitmen kedua organisasi untuk memperkuat sektor air minum dan sanitasi di Indonesia. Melalui inovasi, berbagi pengetahuan, dan pengembangan kapasitas, IATPI dan PERPAMSI berupaya menjawab tantangan penting terkait kualitas air minum dan sanitasi di Indonesia.
Endra S. Atmawidjaja menyatakan, “Kerjasama ini merupakan langkah strategis dalam memajukan sektor air minum dan sanitasi. Dengan menggabungkan keahlian teknis IATPI dan jaringan luas PERPAMSI, kami berkomitmen memberikan solusi yang mampu mentransformasi sektor ini.”
Tujuan Utama dan Ruang Lingkup Kerjasama
Kerjasama ini memiliki ruang lingkup yang luas, antara lain peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan perusahaan air minum anggota PERPAMSI, serta penguatan kapasitas kelembagaan.
Salah satu langkah yang diambil adalah penyusunan modul pelatihan berbasis kompetensi di bidang penyediaan air minum dan pengelolaan sanitasi.
Selain itu, kegiatan seperti pameran, forum, seminar, workshop, dan magang juga akan diadakan untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan para pelaku sektor ini.
Arief Wisnu Cahyono mengungkapkan, “Kolaborasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan layanan air minum dan sanitasi. Kami berupaya membangun masa depan yang menjamin setiap warga Indonesia memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi yang aman.”
Dukungan untuk Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Perjanjian ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan air minum dan sanitasi, tetapi juga untuk memperkuat ketahanan sektor terhadap dampak perubahan iklim.