IKNPOS.ID – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa pelaksanaan peletakan batu pertama atau groundbreaking tahap ke-9 di Ibu Kota Nusantara (IKN) dijadwalkan pada Februari 2025.
Hal ini masih menunggu persetujuan Presiden Prabowo Subianto.
“Tergantung Pak Presiden. Karena bersamaan Pak Menteri PU mengajukan untuk peresmian, saya mengajukan untuk groundbreaking. Tapi, beliau kan bulan ini mau ke India dulu. Mungkin [Februari],” ujar Basuki di Kantor Presiden dikutip Rabu 22 Januari 2025.
Basuki menjelaskan, groundbreaking tahap 9 akan mencakup pembangunan hotel, hunian, retail, dan perkantoran dengan total investasi senilai Rp6,49 triliun.
Dana tersebut berasal dari kombinasi sumber pendanaan, yakni swasta, investasi langsung (direct investment), kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), dan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Setidaknya ada empat hingga lima perusahaan yang akan merealisasikan komitmen investasinya dalam proyek ini,” ungkapnya.
Selain itu, Basuki menyebut bahwa groundbreaking berikutnya akan mencakup pengembangan sektor properti hingga pembangunan area taman safari.
Dia juga menekankan pentingnya memastikan proyek-proyek yang sudah dimulai dalam groundbreaking tahap sebelumnya benar-benar berlanjut ke tahap pembangunan.
“Kami mendapat masukan dari Pak Menteri Perumahan untuk mengoptimalkan swasta yang sudah melakukan groundbreaking, baik dari tahap 1 hingga 8 maupun nanti tahap 9,” katanya.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menambahkan bahwa nilai investasi dalam groundbreaking tahap 9 mencapai Rp6,5 triliun, yang berasal dari perusahaan asing dan lokal.
Beberapa rincian investasi tersebut meliputi:
- Rp3,9 triliun dari perusahaan asal Malaysia untuk sektor perumahan atau hunian.
- Rp1 triliun untuk pembangunan hotel di IKN.
- Rp150 miliar untuk membangun universitas negeri.
- Rp1,4 triliun untuk gedung perkantoran yang mencakup area komersial.
“Yang universitas sekitar Rp150 miliar, untuk kawasan perkantoran karena ada [area] komersialnya, nilai investasi sekitar Rp1,4 triliun,” jelas Agung.