IKNPOS.ID – Sedikitnya 126 orang tewas dan 188 terluka akibat guncangan gempa bumi cukup kuat di Daerah Otonomi Tibet, China.
Diperkirakan jumlah korban akan bertambah karena regu penyelamat masih melakukan pencarian korban di antara puing-puing bangunan yang runtuh.
Gempa bumi mematikan berkekuatan magnitudo 6,8 atau magnitudo 7,1 menurut Survei Geologi Amerika Serikat, terjadi pada pukul 9 pagi waktu setempat, Selasa 7 Januari 2025.
Saat ini petugas penyelamat masih melakukan pencarian korban di rumah-rumah yang 90 persen hancur akibat gempa bumi tergolong sangat kuat.
Berdasarkan data, gempa bumi berada di epicentrum Dingri sebuah pedesaan terletak di Tibet Selatan wilayah otonomi Tiongkok Barat Daya. Gempa bumi itu meruntuhkan bangunan rumah warga dan menewaskan orang di dalamnya.
Berdasarkan informasi terbaru dari Kantor Berita Resmi Xinhua, hingga pukul 7 malam, jumlah korban tewas telah mencapai 126 orang dan 188 orang terluka. Korban tewas kebanyakan akibat tertimbun bangunan rumah.
Setidaknya ada 6.900 orang tinggal di lokasi berjarak 20 kilometer dari episentrum gempa.
Sejak Rabu pagi 8 Januari 2025 ribuan petugas penyelamat dan tentara masih sibuk berusaha mengeluarkan orang-orang dari reruntuhan.
Namun saat upaya evakuasi dilakukan suhu udara sangat dingin berkisar antara -8ºC pada siang hari hingga -18ºC pada malam hari karena wiayah tersebut berada di kaki Gunung Himalaya terletak pada ketinggian 4.200 meter atau sekitar 75 kilometer dari Gunung Everest.
Sehingga, kecil harapannya untuk bisa menemukan korban selamat dari reruntuhan akibat gempa tersebut. Terlebih gempa bumi susulan beberapa kali terjadi setelah gempa Utama.
Gambar yang disiarkan oleh saluran televisi nasional yang mengambil dari CCTV dan media sosial menunjukkan rumah-rumah putih kecil di daerah itu, yang umum di pedesaan Tiongkok, telah berubah menjadi tumpukan batu bata dan balok serta beton.
Beberapa menunjukkan mayat-mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan, saat penyelamat berseragam oranye sedang sibuk bekerja.