IKNPOS.ID – Pemerintah menargetkan Detail Engineering Design (DED) tol bawah laut atau immersed tunnel Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan selesai pada 2025.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa saat ini proyek masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study/FS).
Proses pembangunan proyek tol bawah laut ini baru akan mulai tahun depan.
“Sekarang kami baru selesai dengan FS, dan desainnya akan dilanjutkan tahun depan,” ujar Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta Selatan, pada Selasa (31/12/2024).
Proyek tol bawah laut ini menjadi bagian penting dari infrastruktur IKN, yang diharapkan dapat mendukung mobilitas di ibu kota baru.
Proses pembangunan immersed tunnel IKN ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah.
Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, mengungkapkan bahwa pembangunan tol bawah laut di Seksi 4A, akan mulai tahun 2025.
Terowongan bawah laut itu akan menghubungkan Simpang Tempadung dengan Outer Ring Road IKN.
“Untuk seksi 4A yang menuju immersed tunnel, saat ini kami sedang mempersiapkan FS dan desain tekniknya,”
“Pembangunan fisik baru mulai tahun depan, sesuai harapan,” kata Danis dalam wawancara di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, pada 27 September 2024.
Meskipun demikian, Danis menekankan bahwa waktu pelaksanaan pembangunan akan bergantung pada skema pembiayaan.
Opsi pembiayaan bisa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Proses lelang akan dilakukan jika skema pembiayaan menggunakan APBN.
Untuk mendukung pengembangan proyek ini, PT Hutama Karya (Persero) telah menjalin kemitraan dengan Daewoo Engineering & Construction asal Korea Selatan. Perusahaan Korea Selatan ini akan melakukan studi kelayakan untuk pembangunan immersed tunnel di IKN.
Direktur Operasi I Hutama Karya, Agung Fajarwanto, menyebutkan bahwa Daewoo terpilih karena pengalaman suksesnya.
Daewoo memiliki pengalaman dalam membangun immersed tunnel di berbagai negara.
Kerja sama ini seharusnya memang dapat memberikan transfer teknologi dan keahlian bagi pembangunan tol bawah laut IKN.
“Indonesia belum memiliki pengalaman dalam proyek seperti ini,” ujar Agung.
“jadi kami perlu mitra untuk membantu mengelola risiko dan belajar dari pengalaman mereka,” sambung Agung lagi.
Dengan kemitraan ini, maka proyek tol bawah laut di IKN seharusnya bisa berjalan lancar, dengan teknologi terkini dan mitigasi risiko yang matang. (*)