Cek Progres Pembangunan Bendungan Jragung, Menteri PU: Kalau Sudah Beroperasi Akan Menambah Luas Tanam 400 Hektar

Bendungan Jragung dibangun untuk mendorong swasembada pangan nasional

Menteri PU Dody Hanggodo meninjau pembangunan Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (Dok. Birkompu)

IKNPOS.ID – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo, melakukan kunjungan ke proyek pembangunan Bendungan Multifungsi Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu (1/1/2025).

Proyek yang direncanakan selesai pada November 2025 ini telah mencapai kemajuan 80,2% dari total pembangunan.

Dalam kunjungannya, Dody mengingatkan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk segera mempercepat fungsionalisasi jaringan irigasi yang bersumber dari Bendungan Jragung.

Menurut Dody, sistem irigasi yang optimal akan sangat mendukung program ketahanan pangan nasional.

“Yang utama adalah mendukung Daerah Irigasi (DI) Jragung yang diharapkan dapat menyuplai air irigasi untuk 3 kali tanam, dan menambah luas tanam 400 hektare,” ujar Dody.

Bendungan Jragung yang memiliki kapasitas tampung 90 juta m³ dan luas genangan 451 hektare ini diproyeksikan tidak hanya untuk kebutuhan irigasi, tetapi juga sebagai sumber air baku untuk Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan.

Dengan adanya bendungan ini, diharapkan kebutuhan air bersih akan terpenuhi dengan alokasi 1.000 liter per detik yang terbagi untuk tiga wilayah tersebut.

Bendungan ini juga akan memberikan manfaat lain, seperti pengendalian banjir di 880 hektare area, serta potensi untuk menghasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 90 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,4 MW.

Dody menjelaskan bahwa pada 2025, Kementerian PUPR akan mempersiapkan Daerah Irigasi baru yang akan bersumber dari Bendungan Jragung.

Setelah proses impounding selesai pada awal 2026, Kementerian Pertanian sudah dapat memulai program cetak sawah untuk mendukung swasembada pangan.

“Ini adalah irigasi premium, karena dengan adanya bendungan dan irigasi yang baik, kita dapat mengharapkan 3 kali tanam per tahun,” tambah Dody.

Pembangunan Bendungan Jragung dimulai pada pertengahan 2021 setelah persiapan lahan selesai.

Proyek ini menelan biaya Rp3 triliun yang bersumber dari APBN dan dilaksanakan melalui tiga paket pekerjaan oleh perusahaan konstruksi ternama, yakni PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya-PT BRP (KSO), dan PT Brantas Abipraya-PT Pelita Nusa Perkasa (KSO). (*)

Exit mobile version