Kunjungan ke lokasi yang menyeluruh dapat membantu mengungkap masalah hukum atau lingkungan yang mungkin tidak terlihat dalam brosur atau daftar daring. Perhatikan setiap sengketa hukum yang sedang berlangsung, perambahan, atau pelanggaran zonasi di area tersebut, karena hal ini dapat menghambat rencana kepemilikan atau pengembangan di masa mendatang.
Selain itu, nilai apakah properti tersebut mematuhi peraturan lingkungan, terutama jika terletak di dekat zona yang dilindungi, badan air, atau hutan. Periksa apakah ada batasan terkait penggunaan lahan atau izin bangunan. Masalah lingkungan, seperti kedekatan dengan industri yang mencemari atau area yang rawan banjir, juga harus diperhitungkan untuk menghindari masalah tak terduga yang dapat memengaruhi kelayakan huni atau nilai properti di masa mendatang.
9. Menilai konektivitas dan aksesibilitas
Konektivitas dan aksesibilitas merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan selama kunjungan lokasi. Konektivitas dan aksesibilitas berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari dan nilai properti dalam jangka panjang.
Evaluasi kemudahan akses ke jalan utama, pilihan transportasi umum, dan layanan penting seperti sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan.
Perhatikan pola lalu lintas selama jam sibuk untuk mengukur pengalaman perjalanan. Nilai apakah area tersebut ramah pejalan kaki, dengan trotoar dan tempat penyeberangan yang aman, dan pertimbangkan ketersediaan jalur sepeda atau pilihan transportasi alternatif lainnya.
10. Memeriksa tingkat hunian
Saat membeli rumah, memahami status hunian sangatlah penting, terutama untuk properti yang sedang dibangun atau yang akan dijual kembali. Selama kunjungan ke lokasi, tanyakan apakah properti tersebut berpenghuni dan, jika ya, kumpulkan informasi tentang penghuni saat ini.
Mengetahui siapa yang tinggal di sana dapat memberikan wawasan tentang dinamika lingkungan sekitar dan membantu Anda menilai suasana komunitas secara keseluruhan.
11. Memahami rencana pengembangan di masa mendatang