Jika properti masih dalam tahap pembangunan, Anda mungkin memperhatikan apakah area tertentu rentan terhadap genangan air atau jika desainnya tampak tidak praktis untuk kehidupan sehari-hari. Anda juga akan dapat mengamati lingkungan sekitar untuk mengetahui kebisingan, polusi, atau masalah lalu lintas yang dapat memengaruhi kualitas hidup Anda.
Mendeteksi masalah ini secara langsung memastikan bahwa Anda dapat mengatasinya lebih awal atau mempertimbangkan kembali pembelian jika perlu.
6. Mengevaluasi tata letak dan ruang
Selama kunjungan ke lokasi, Anda akan memperoleh gambaran yang jelas tentang tata letak dan pengaturan ruang properti. Pengalaman langsung ini memungkinkan Anda untuk mengevaluasi apakah aliran antarruang berfungsi dan apakah ruang tersebut memenuhi preferensi pribadi dan kebutuhan gaya hidup Anda. Anda dapat menilai apakah ukuran ruangan memadai, apakah cahaya alami mengalir dengan efektif, dan apakah ventilasi cukup.
Ini juga merupakan kesempatan untuk memastikan bahwa tata letak sesuai dengan denah yang disediakan oleh pengembang atau penjual. Penilaian ini membantu Anda memvisualisasikan bagaimana Anda akan memanfaatkan ruang, mulai dari penempatan furnitur hingga pergerakan di dalam rumah, sehingga Anda yakin dengan keputusan Anda.
7. Memeriksa legalitas dokumen rumah
Kunjungan ke lokasi merupakan kesempatan yang tepat untuk memverifikasi silang status hukum atau legalitas property. Anda dapat meminta dokumen penting, seperti sertifikat tanah, rencana pembangunan yang disetujui, dan izin dari otoritas setempat.
Untuk properti yang sedang dibangun, pastikan bahwa proyek tersebut memiliki persetujuan yang diperlukan IMB dan izin lingkungan.
Anda juga harus mengonfirmasi apakah pengembang atau penjual telah mematuhi spesifikasi proyek dan mematuhi aturan hukum yang berlaku.
Setiap perbedaan antara dokumentasi dan properti dapat menandakan potensi masalah, jadi pemeriksaan legalitas yang cermat sangat penting sebelum melanjutkan pembelian.
8. Mengidentifikasi masalah hukum atau lingkungan