IKNPOS.ID – Pemerintah tengah mempersiapkan perubahan besar dalam sistem transportasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN).
Salah satu perubahan tersebut adalah penggantian sistem Autonomus Rail Transit (ART) dengan penggunaan bus listrik yang lebih ramah lingkungan dan fleksibel.
Konsep baru ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas di kawasan tersebut, sekaligus menciptakan model transportasi yang lebih efisien.
Dalam sebuah wawancara eksklusif jurnalis IKNPOS.ID dengan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, ia menjelaskan bahwa penggunaan bus listrik ini merupakan solusi sementara yang akan menggantikan ART.
“Kalau ART kita gantikan dengan bis listrik sementara. Sama sepeda (listrik) juga akan tersedia,” ungkap Danis.
Penerapan Bertahap: Jumlah Bus Listrik Disesuaikan dengan Kebutuhan
Danis menyebutkan bahwa bus listrik ini sudah mulai dipersiapkan dan saat ini dalam tahap implementasi.
“Udah mulai, sedang kita siapkan,” jelasnya. Pengoperasian bus listrik ini tidak akan dilakukan sekaligus, melainkan bertahap sesuai dengan kebutuhan kawasan KIPP yang akan terus berkembang.
Terkait jumlah bus listrik yang akan digunakan, Danis menjelaskan, “Kalau commuter, berarti di KIPP, muter, nanti tergantung jumlahnya. Apakah 5, kita sudah siap bertahap nanti. 5, 10, 12, tergantung nanti kan jumlahnya. ASN-nya nggak pindah sekaligus kan,” ujar Danis.
Artinya, jumlah bus yang digunakan akan disesuaikan dengan perkembangan jumlah aparatur sipil negara (ASN) yang akan beraktivitas di IKN.
Oleh karena itu, fokus utama dalam perencanaan transportasi ini adalah jarak tempuh atau kilometer yang akan dilalui, bukan semata-mata jumlah unit bus.
Operator Bus Listrik: Bluebird Siap Menyediakan Layanan Gratis untuk Sementara Waktu
Operator bus listrik yang dipilih untuk menjalankan layanan di KIPP IKN adalah Bluebird, sebuah perusahaan transportasi yang sudah berpengalaman di Indonesia.
“Ya, saat ini betul dari Bluebird, sementara masih gratis,” jelas Danis. Layanan bus listrik ini diberikan secara gratis dalam rangka mendukung mobilitas awal bagi masyarakat dan ASN yang bekerja di IKN.
Layanan gratis ini tentunya menjadi langkah awal yang diambil untuk memudahkan transisi ke sistem transportasi baru. Hal ini juga bertujuan untuk menarik minat masyarakat agar mulai beralih ke transportasi publik ramah lingkungan.
Langkah Menuju Transportasi Ramah Lingkungan di IKN
Dengan adanya bus listrik ini, pemerintah ingin menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan transportasi yang lebih ramah lingkungan di IKN. Bus listrik tidak hanya mengurangi polusi udara, tetapi juga menawarkan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya.
Selain itu, penggunaan bus listrik juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, yang pada gilirannya akan mengurangi kemacetan dan konsumsi bahan bakar fosil.
Perubahan sistem transportasi di IKN ini tentu saja adalah bagian dari upaya untuk menciptakan kota masa depan yang lebih berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan.
Dengan bus listrik sebagai pengganti ART, diharapkan IKN bisa menjadi contoh bagi kota-kota lainnya dalam menerapkan sistem transportasi modern yang berfokus pada kelestarian lingkungan. (*)