IKNPOS.ID – Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria, mengungkapkan bahwa Masjid Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan siap digunakan untuk salat Idul Fitri pada tahun 2025.
Masjid yang kini masih dalam tahap pembangunan ini dirancang sebagai pusat ibadah dan simbol toleransi antarumat beragama di Indonesia.
“Masjid ini memiliki kapasitas maksimal 60.000 jamaah dan mampu menampung 5.580 jamaah pada tahap pertama pembangunan,” kata Hariqo dalam keterangannya.
Toleransi dan Kerukunan di Pusat Peribadatan
Masjid Negara di IKN akan berdampingan dengan tempat ibadah lainnya, seperti gereja, pura, vihara, klenteng, dan Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius, yang menjadi basilika pertama di Indonesia.
Hariqo menjelaskan bahwa pembangunan basilika ini telah mendapatkan izin prinsip dari Vatikan sejak tahun 2022.
Menurut Hariqo, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya masjid ini sebagai sarana meningkatkan toleransi antarumat beragama, menjaga kerukunan warga, serta menguatkan moderasi beragama yang berciri khas Indonesia.
“Masjid ini diharapkan menjadi pusat pendidikan keagamaan yang toleran, sesuai dengan semangat Asta Cita yang kedelapan: menyelaraskan kehidupan harmonis dengan lingkungan, budaya, dan meningkatkan toleransi,” ujar Hariqo.
Fasilitas Masjid Negara di IKN
Masjid Negara dibangun di atas lahan seluas 32.125 m², dengan total luas bangunan masjid dan plaza mencapai 60.173 m². Struktur masjid terdiri dari:
- Bangunan utama dengan 4 lantai dan 2 lantai mezzanine.
- Area pelataran serbaguna dan parkir dengan 2 lantai, mampu menampung 29.000 jamaah pada tahap pertama.
- Menara atau minaret setinggi 99 meter, melambangkan asmaul husna.
Desain masjid mengusung konsep modern dengan elemen lokal. Kubah utama berbentuk menyerupai sorban dan galaksi, melambangkan alam semesta tanpa batas.
Area plaza terbuka didesain untuk menegaskan arah kiblat, sedangkan menara melingkar merepresentasikan doa yang dipanjatkan.
Fasilitas Lainnya:
- Parkir dengan kapasitas untuk 64 mobil, termasuk 4 lot VVIP dan 1 lot untuk difabel.
- Area komersial seluas 2.212 m² (2 lantai) dan bangunan penunjang 727 m² (1 lantai).
Masjid Negara di IKN menjadi salah satu bukti komitmen pemerintahan Prabowo untuk melanjutkan pembangunan IKN sebagai pusat pemerintahan baru.
“Langkah ini selaras dengan Visi Indonesia Maju yang menekankan kerukunan antarumat beragama serta pelayanan keagamaan yang adil, mudah, dan merata bagi seluruh masyarakat,” tutur Hariqo.
Selain berfungsi sebagai pusat ibadah, masjid ini juga akan menjadi pusat kegiatan sosial dan spiritual yang inklusif, mencerminkan nilai-nilai persatuan dan kebhinekaan Indonesia.
Dengan selesainya pembangunan tahap pertama, Masjid Negara IKN diharapkan menjadi ikon baru kebanggaan bangsa.