Setelah IKN, PTFI Kini Tanam Mangrove di Deli Serdang

Ilustrasi - Upaya PTFI mendukung pemilihan ekosisem mangrove di IKN Kaltim. Foto: kemiteraan.or.id

IKNPOS.ID – PT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen memulihkan ekosistem mangrove salah satunya di Ibu Kota Nusantara (IKN). Kalimantan Timur (Kaltim).

Melalui program Mangrove for Live, tahun lalu PTFI melaksanakan penanaman mangrove di IKN mencapai ribuan hektare.

Penanaman mangrove dilakukan PTFI sebagai wujud dukungan terhadap Program Nasional Percepatan Rehabilitasi Mangrove seluas 2.000 di luar Papua.

Hingga kini program Mangrove for Live dalam rangka melestarikan lingkungan masih terus berjalan dan ditargetkan hingga 2041 dengan menanam 10 ribu hektare mangrove.

Belum lama ini, PTFI bersama Kementerian Lingkungan Hidup kembali melakukan penanaman mangrove di Kecamatan Percut Sei-Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

Penanaman mangrove ini secara simbolis dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq bersama Direktur & EVP Sustainable Development PTFI Claus Wamafma, serta didampingi jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, dan manajemen PTFI.

Menteri Hanif mengatakan, Indonesia memiliki hutan mangrove seluas 3,4 juta hektare, terbesar di dunia.

“Sebanyak 23 persen populasi mangrove dunia ada di Indonesia. Mangrove sangat penting bagi kehidupan,” ujarnya, Sabtu 30 November 2024.

PTFI menggandeng Universitas Gadjah Mada telah memverifikasi berbagai lokasi penanaman mangrove yang diusulkan KLH serta Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).

Upaya ini telah berhasil mengidentifikasi area lebih dari 800 hektare untuk dilakukan penanaman mulai 2025, mulai dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali dan Kalimantan Timur.

Hanif menjelaskan mangrove merupakan tanaman yang memiliki kandungan karbon tinggi pada soil mangrove atau tanah mangrove. Fungsi soil mangrove ini sebagai penyaring alami untuk menangkap sedimen dan polutan dari air, sehingga membantu menjaga kualitas air di ekosistem pesisir.

Mangrove juga mampu menyimpan karbon dalam jumlah besar, lebih banyak dibandingkan dengan hutan daratan, sehingga dapat membantu mengurangi jumlah karbon dioksida di atmosfer dan memitigasi perubahan iklim.

“Restorasi mangrove harus dilakukan. Kita harus kerja keras. Saat ini Freeport Indonesia menanam 25 hektare (di Deli Serdang) dan kita juga akan mengajak semua pihak untuk berpartisipasi melakukan rehabilitasi maupun restorasi mangrove yang ada di Indonesia,” ujar Menteri Hanif.

Direktur & EVP Sustainable Development PTFI Claus Wamafma mengatakan program ‘Mangrove for Life’ sebagai bentuk tanggung jawab perusahaannya untuk melestarikan ekosistem pesisir dan rehabilitasi mangrove.

“Upaya ini sekaligus menjadi dukungan kami terhadap Program Nasional Percepatan Rehabilitasi Mangrove di Indonesia. Kami berharap melalui kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup ini pemulihan ekosistem bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat pesisir,” ujarnya.

Menurutnya, sejak tahun 2005 hingga tahun 2024, PTFI telah melakukan penanaman mangrove di area pesisir di Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI dengan luas 1.088 hektare.

 

 

 

Exit mobile version