IKNPOS.ID – Kekalahan tipis 2-1 yang dialami Borneo FC Samarinda dari Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat 20 Desember 2024 malam, meninggalkan kekecewaan mendalam.
Meski harus bermain dengan 10 pemain sejak akhir babak pertama, anak asuh Pieter Huistra menunjukkan perjuangan luar biasa hingga menit akhir.
Borneo FC dikejutkan oleh gol cepat dari Rivera di menit ke-17. Tendangan jarak jauh pemain Persebaya tersebut tak mampu dihalau oleh kiper Nadeo Argawinata, membuka keunggulan Bajul Ijo.
Related Post
Gol kedua Persebaya tercipta akibat kelengahan lini tengah Pesut Etam, sebelum Ronaldo Rodriguez memperkecil ketertinggalan lewat tandukan keras memanfaatkan sepak pojok dari Stefano Lilipaly.
Namun, titik balik pertandingan terjadi ketika Nadeo Argawinata menerima kartu merah menjelang akhir babak pertama. Insiden ini membuat Borneo harus bermain dengan 10 pemain sepanjang sisa pertandingan.
Komentar Pieter Huistra
Meski kecewa dengan hasil akhir, pelatih Pieter Huistra tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhnya di babak kedua.
“Saya terkesan dengan cara tim bermain. Bahkan dengan 10 pemain, kami masih mampu menguasai pertandingan. Lawan terlihat sedikit gugup, hanya saja kami kurang beruntung dalam penyelesaian akhir,” ujarnya.
Huistra juga menyoroti keputusan wasit terkait kartu merah yang diterima Nadeo dan waktu tambahan yang dianggap terlalu singkat.
“Insiden kartu merah itu seharusnya menjadi bahan evaluasi. Selain itu, tambahan waktu di babak kedua hanya lima menit, padahal kami hitung seharusnya ada 12 menit,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya konsistensi kepemimpinan wasit untuk menjaga citra sepak bola Indonesia.
Huistra memberikan kepercayaan kepada Habibi Yusuf sebagai starter setelah tampil impresif di laga sebelumnya melawan Madura United.
Meskipun strategi yang diterapkan belum membuahkan hasil, ia tetap puas dengan performa keseluruhan tim.
“Habibi bermain baik, dan saya senang dengan bagaimana tim bertahan dan menyerang. Meski kekurangan satu pemain, kami masih menciptakan peluang berbahaya,” ungkapnya.
Terverifikasi Dewan Pers