IKNPOS.ID – Kalimantan Timur (Kaltim) sedang berduka, salah satu putra terbaiknya yakni Awang Faroek Ishak telah tutup usia, Minggu malam 22 Desember 2024, saat dalam perawatan medis di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan.
Kepergian Awang Faroek meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Kaltim.
Sebagai tokoh yang visioner, dia dikenal berhasil menginisiasi pembangunan infrastruktur strategis yang mengubah wajah Benua Etam.
Perjuangan membangun infrastruktur yang dilakukan Faroek tidaklah mudah. Karena saat itu, gagasannya menuai penolakan, bukan hanya dari masyarakat tetapi tidak didukung oleh anggota DPRD Kaltim kala itu.
Sebagian masyarakat dan pegiat lingkungan menilai jalan bebas hambatan tak layak secara ekonomi dan finansial untuk Kaltim.
Lagi pula, saat itu Kaltim didera defisit keuangan. Perizinan jalan tol pun ruwet karena melewati Hutan Lindung Sungai Manggar dan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto.
Namun, kini jalan bebas hambatan itu telah dinikmati seluruh masyarakt Kaltim. Jalan tol mendukung layanan distribusi barang dan jasa serta menunjang pertumbuhan ekonomi.
Berikut profil Awang Faroek Ishak, dikenal sebagai akademisi, politikus, dan birokrat Indonesia.
Awang Faroek Ishak lahir di Tenggarong, Kalimantan Timur, 31 Juli 1948. Dia merupakan putra ke-11 dari 13 bersaudara pasangan Awang Ishak dan Dayang Johariah, seorang tokoh pamong praja di Kalimantan Timur.
Berasal dari keluarga mampu Awang Faroek Ishak tak menemui kendala dalam menempuh pendidikannya hingga jenjang kuliah.
Awang Faroek Ishak menamatkan Sekolah Rakyat di Tarakan, SMP dan SMA di Tenggarong, kemudian meneruskan ke Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, IKIP Malang, hingga meraih gelar sarjana S1 pada 1973.
Dia kemudian melanjutkan Pendidikan Magister Manajemen pada 1997 serta Magister Ketahanan Nasional Universitas Indonesia pada 1998.
Awang lulusan terbaik SESPANAS Angkatan XI pada 1990 dan peserta berprestasi tinggi pada Kursus Reguler Angkatan XXV (KRA) LEMHANAS pada 1992..
Di bidang pendidikan tinggi, Awang tercatat sebagai dosen tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman dan Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.