IKNPOS.ID – Presiden Prabowo Subianto mengingatkan semua pihak untuk waspada ancaman perang meski Indonesia dalam keadaan damai.
Indonesia tak boleh lengah dan bersantai walaupun berdiri di posisi non blok dalam diplomasi internasional. Sebab, jika terjadi perang besar, maka kemungkinan Indonesia ikut terseret.
Peringatan itu disampaikan Prabowo saat menghadiri Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah, di Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu 4 Desember 2024.
Prabowo menyinggung perang mulai terjadi di mana-mana di sejumlah negara. Seperti perang di Gaza membuat ribuan anak mati terkubur di tangan Israel.
Perang di Lebanon dan juga perang Ukraina vs Rusia membuat harga pangan di seluruh dunia melonjak naik.
Menurut Ketum Partai Gerindra ini, Indonesia pun tak lepas dari ancaman perang.
“Saudara-saudara jangan kita anggap damai itu adalah biasa, jangan kita anggap kita tidak menghadapi ancaman, kenapa kita harus waspada? karena kita kaya,” ujar Prabowo.
Prabowo juga mengungkap prediksi para pengamat Eropa mengenai kemungkinan 17 persen terjadinya perang nuklir. Ini bisa saja terjadi lantaran negara barat mengizinkan peluru jarak jauh menyerang Rusia.
Demikian sebaliknya, Rusia merespons dengan mengancam akan menyerang negara barat dengan menggunakan senjata paling mutakhir.
“Belum timur tengah, belum di Asia, Taiwan dan Korea Utara, kalau tidak salah tadi malam pemerintah Korea Selatan menyatakan keadaan darurat,” tukas Prabowo.
Prabowo pun berpesan, semua pihak tidak lengah dan bersantai. Karena Indonesia bisa saja terseret jika terjadi perang besar. Sebab 40 persen seluruh perdagangan dunia melewati lautan Indonesia.
“Empat puluh persen dari seluruh perdagangan dunia lewat lautan Indonesia, 40 persen seluruh perdagangan seluruh dunia lewat perairan kita. 70 persen energi Tiongkok, Korea, Jepang lewat perairan Indonesia. Bisakah kira-kira kalau terjadi perang besar kita tidak terseret?” ujar Prabowo dengan nada bertanya.