IKNPOS.ID – Pemerintah terus berupaya menarik minat investor untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menyatakan bahwa pembangunan IKN berjalan seiring dengan promosi potensi investasi kepada calon investor.
“Kami terus bertemu dengan investor potensial untuk menyampaikan potensi-potensi berinvestasi di IKN, mulai dari industri bersih, infrastruktur, hingga alat penunjang,” ungkap Rosan.
Rosan menyebutkan sejumlah investasi asing telah masuk dan mulai beroperasi di IKN. Salah satunya adalah proyek solar panel dari Singapura yang mendukung inisiatif industri hijau.
Selain itu, sektor pendidikan dari Australia juga telah memulai tahap groundbreaking untuk fasilitas pendidikannya di IKN.
“Itu sudah berjalan. Dari dalam negeri juga sudah ada investasi di bidang perhotelan, mal, restoran, bahkan fasilitas kesehatan yang sudah selesai,” ujarnya.
Menurut Rosan, minat investor untuk berinvestasi di IKN masih tinggi dan terus berkembang. Pemerintah yakin bahwa kebijakan fiskal berupa insentif akan semakin mendorong peningkatan investasi.
“Minatnya tetap ada dan terus berkembang. Kami optimistis bahwa insentif fiskal yang kami tawarkan akan menarik lebih banyak investasi,” jelasnya.
IKN menawarkan peluang investasi di berbagai sektor, seperti:
- Industri Hijau: Energi terbarukan seperti solar panel dan teknologi ramah lingkungan.
- Infrastruktur: Pembangunan jalan, transportasi publik, dan utilitas pendukung lainnya.
- Sektor Komersial: Perhotelan, pusat perbelanjaan, restoran, dan fasilitas kesehatan.
Pemerintah terus menjalin komunikasi intensif dengan investor dari berbagai negara, memperkenalkan potensi besar IKN sebagai pusat pemerintahan baru yang modern, hijau, dan berkelanjutan.
Selain itu, pemerintah juga memastikan bahwa proyek-proyek di IKN dapat memberikan manfaat ekonomi baik bagi investor maupun masyarakat setempat.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap IKN tidak hanya menjadi simbol kemajuan Indonesia, tetapi juga pusat investasi strategis yang mampu menarik modal dari dalam dan luar negeri.