IKNPOS.ID – Pembangunan infrastruktur yang terus berlangsung di Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya mengutamakan kemajuan fisik, tetapi juga keberlanjutan lingkungan.
Salah satu langkah signifikan yang dilakukan adalah pembangunan terowongan perlintasan satwa di Jalan Tol Akses IKN.
Terowongan ini menjadi simbol dari komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan infrastruktur dan kelestarian alam, serta keberlangsungan hidup satwa liar.
Minggu (1/12/2024), Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, meninjau langsung pembangunan perlintasan satwa yang terletak di Seksi 2B Segmen Kariangu-Simpang Tempadung.
“Kami ingin memastikan bahwa meskipun membangun infrastruktur yang besar, keberadaan satwa liar, seperti beruang madu dan berbagai spesies lainnya, tetap terjaga dengan baik,” ujar Wamen Diana.
Keberadaan perlintasan satwa ini merupakan salah satu wujud nyata penerapan prinsip ramah lingkungan dalam pembangunan Tol Akses IKN.
Setidaknya ada empat titik terowongan perlintasan satwa yang dibangun sepanjang jalan tol ini. Dengan panjang 80,77 meter, lebar 25,12 meter, dan tinggi 12,74 meter, terowongan ini dirancang khusus dengan bahan Corrugated Steel Plate, pelat baja bergelombang, yang tidak hanya kokoh tetapi juga mampu menyatu dengan alam.
“Terowongan ini dilengkapi dengan tanaman hijau yang menyerupai habitat asli satwa. Dengan desain seperti ini, kami harap satwa liar dapat merasa aman dan nyaman untuk melintas, tanpa terganggu oleh kehadiran kendaraan di jalan tol,” jelas Diana lebih lanjut.
Terowongan ini memberikan jalur aman bagi satwa untuk berpindah antar area yang terpisah oleh pembangunan, meminimalkan risiko kecelakaan yang bisa terjadi akibat perlintasan manusia dan satwa yang berbenturan.
Pembangunan ini tak hanya melibatkan teknologi dan desain ramah lingkungan, tetapi juga memperhatikan aspek keamanan. Wamen Diana menegaskan pentingnya kualitas bahan dan struktur jembatan yang digunakan dalam pembangunan, agar memastikan keberlanjutan ekosistem dan kelestarian hidup satwa di sepanjang tol.
Selain perlintasan satwa, Diana juga meninjau perkembangan Jembatan Dirgahayu yang berada di Seksi 5A Tol IKN. Jembatan yang menghubungkan kawasan penting di IKN ini dirancang dengan filosofi kemerdekaan Indonesia, yaitu untuk memajukan kesejahteraan umum. Dengan panjang 340 meter, jembatan ini direncanakan selesai pada Desember 2024.
Wamen Diana juga menyoroti pentingnya pengawasan terus menerus pada setiap tahapan pembangunan untuk memastikan bahwa proyek infrastruktur yang ada tidak hanya bermanfaat bagi manusia, tetapi juga untuk alam dan satwa liar yang menghuni wilayah tersebut.
Bersama dengan tim dari Balai Pelaksanaan Prasarana Wilayah Kalimantan Timur dan beberapa pejabat terkait, Wamen Diana memastikan bahwa pembangunan di IKN ini tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan yang tidak hanya mengutamakan kemajuan fisik, tetapi juga menjaga keseimbangan alam, serta memastikan bahwa habitat satwa tetap terlindungi.
Dengan komitmen ini, pembangunan IKN diharapkan tidak hanya menciptakan sebuah kota modern, tetapi juga menjadi contoh bagi dunia akan pentingnya keberlanjutan dan pelestarian alam dalam pembangunan infrastruktur. (*)