IKNPOS.ID – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai proses lelang proyek pembangunan Gereja Katolik Basilika di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Proyek ini menjadi langkah lanjutan setelah pembangunan Masjid Negara di kawasan yang sama.
Wakil Menteri PUPR, Diana Kusumastuti, mengungkapkan bahwa proyek Gereja Basilika ini telah dilelang sejak Agustus 2024 dan saat ini dalam proses penentuan pemenang tender.
“Sudah dilelang. Tinggal nanti tunggu penentuan pemenang,” ujar Diana.
Detail Proyek Basilika Nusantara
Berdasarkan laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, proyek Pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Basilika serta Gereja Inti dilelang dengan nilai sebesar Rp704,89 miliar.
Dana ini berasal dari APBN 2024 dan masuk dalam kategori konstruksi terintegrasi.
Koordinat lokasi kompleks peribadatan telah ditetapkan sebagai berikut:
- Basilika: 116˚ 43’9,389″E; 0˚ 58’52,112″S
- Gereja Inti: 116˚ 43’12,535″E; 0˚ 58’52,694″S
Lelang proyek telah dibuka sejak 15 Agustus 2024, dengan jumlah peserta tender mencapai 57 perusahaan. Penetapan pemenang akan diumumkan pada 4 Desember 2024, sementara penandatanganan kontrak dijadwalkan pada 11 Desember 2024.
Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius
Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama, Suparman, menjelaskan bahwa Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius menjadi basilika Katolik pertama di Indonesia.
Pembangunannya merupakan kolaborasi antara Kementerian PUPR, Kementerian Agama, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Otorita IKN.
“Semua desain telah diputuskan, berikut dengan proses tender. Pembangunan diperkirakan rampung pada Maret 2025 dengan luas bangunan sekitar 11.998 meter persegi,” kata Suparman.
Pemilihan Santo Fransiskus Xaverius sebagai santo pelindung basilika memiliki nilai historis karena misionaris ini dikenal membawa agama Kristen ke Asia, termasuk Indonesia.
Makna Basilika di IKN
Uskup Agung Samarinda, Monseigneur (Mgr) Yustinus Harjosusanto, menjelaskan bahwa basilika memiliki status istimewa dalam tradisi Katolik.
“Basilika adalah gereja khusus yang memerlukan persetujuan Paus. Tempat ini akan menjadi pusat acara penting Gereja Katolik dan bahkan mungkin dikunjungi oleh Paus,” ujarnya.
Dengan dimulainya pembangunan Gereja Katolik Basilika di IKN, diharapkan kawasan ini menjadi simbol kerukunan antarumat beragama serta perwujudan keberagaman di Indonesia.