IKNPOS.ID – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan sarana transportasi darat, laut dan udara untuk mendukung kelancaran mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Selain itu, Kemenhub juga kembali mengadakan program mudik gratis bagi masyarakat yang akan merayakan Nataru di kampung halaman.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan, kementeriannya telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran dan animo masyarakat yang akan bepergian pada masa Nataru.
Adapun transportasi darat yang disiapkan sebanyak 34.813 unit, transportasi laut 923 unit dan serta transportasi udara 417 unit.
Persiapan transportasi udara tersenbut untuk mendukung kelancaran mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru.
Selain menyiapkan sarana transportasi pihaknya juga telah mengantisipasi kemacetan, penumpukan pada simpul transportasi, isu keselamatan, serta antisipasi perubahan cuaca serta kebijakan strategis serta mitigasi bencana pada masa Nataru.
Dudy menjelaskan, untuk angkutan darat, Kemenhub telah menyiapkan kantong parkir dan buffer zone di akses ke pelabuhan penyeberangan.
Kemudian delaying system, pemberian izin insidentil perusahaan otobus, pemberlakuan contra flow, serta kategorisasi kondisi antrean di pelabuhan penyeberangan.
Begitu juga dengan angkutan kereta api, Kemenhub mempersiapkan Daerah Pemantauan Khusus dan personel.
“Telah menyiapkan Daerah Pemantauan Khusus beserta personel dan sarana standby, kesiapan alat material untuk siaga (AMUS) di beberapa titik, serta sosialisasi dan penyiagaan personel Kemenhub pada perlintasan sebidang yang rawan macet,” jelasnya.
Sementara pada angkutan laut, telah disipakan kapal navigasi dan patrol untuk tanggap darurat kejadian luar biasa.
Selain itu, adanya protokol tanggap darurat penanganan kejadian tidak terduga, serta buffer area dalam kawasan pelabihan dan penyiapan pelabuhan alternatif.
Untuk angkutan udara Kemenhub menyiapkan informasi dan koordinasi penanganan dampak aktivitas vulkanik.
“Pada angkutan udara disiapkan informasi dan koordinasi penanganan dampak aktivitas vulkanik, kategorisasi kompensasi dan ganti rugi keterlambatan penerbangan, serta penanganan kemacetan traffic darat pada akses ke bandara,” jelasnya.