IKNPOS.ID – Ibu Kota Nusantara (IKN) dikelilingi sejumlah daerah penyangga. Peran dari setiap daerah penyangga itu berbeda-beda. Hal itu terungkap dari hasil riset yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Riset itu dilakukan pada 10 daerah melalui pendekatan ekologi ekoregion, ekonomi, sekaligus untuk menentukan peran strategis masing-masing. Ke-10 daerah itu adalah Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Bontang, Kutai Timur, dan Kabupaten Berau.
“Hasil riset diketahui bahwa kabupaten/kota di Kaltim merupakan daerah penyangga IKN dengan peran berbeda, misalnya di Kota Balikpapan dengan peran dominan saat ini berupa industri pengolahan dan konstruksi,” kata Kepala Brida Kaltim, Fitriansyah di Samarinda, Kamis, 12 Desember 2024.
“Riset ini merupakan direktif dari Pj Gubernur Kaltim yang menginginkan buffer zone (wilayah penyangga) IKN di Kaltim dapat diketahui potensi dan perannya masing-masing, karena beliau berharap tidak hanya IKN yang tumbuh, namun Kaltim sebagai mitra juga harus ikuti berkembang secara inklusif,” lanjutnya.
Ia juga menjelaskan kaitan wilayah penyangga dengan perencanaan pembangunan daerah, masing-masing program memiliki konsep berbeda. Misalnya pada program pemberdayaan masyarakat dalam penataan bangunan dan lingkungan, maka kaitan dengan buffer zone adalah mitigasi urban dan turunannya.
Kemudian pada pengelolaan hidrologi dan kualitas lingkungan kewenangan provinsi, kaitannya adalah dengan penyediaan air bersih dan fungsi sungai di ekologi buffer zone.
“Untuk pengelolaan taman keanekaragaman hayati di luar kawasan hutan, maka yang harus dilakukan adalah perlindungan ekosistem di ekologi buffer zone berbasis kawasan lindung, seperti di Teluk Balikpapan, Sungai Wain, dan lainnya,” kata Fitri.