IKNPOS.ID – Mendengkur sering dianggap hal yang lumrah, bahkan kerap dianggap hanya gangguan kecil saat tidur. Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan mendengkur bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius?
Dalam beberapa kasus, mendengkur dapat menjadi gejala awal gangguan tidur yang dikenal sebagai sleep apnea. Jika tidak ditangani, kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari.
Apa Itu Sleep Apnea?
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan henti napas sementara saat tidur. Salah satu gejala utamanya adalah mendengkur yang keras dan tidak teratur.
Kondisi ini terjadi karena saluran napas menyempit atau tersumbat, menyebabkan otak kekurangan oksigen. Sleep apnea tidak hanya mengganggu kualitas tidur, tetapi juga memberikan tekanan pada jantung dan pembuluh darah.
Menurut American Heart Association, sleep apnea yang tidak diobati dapat memicu hipertensi, aritmia, hingga gagal jantung. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi oksigen yang memengaruhi kerja sistem kardiovaskular.
Mengapa Mendengkur Dapat Berisiko untuk Jantung?
Saat seseorang mendengkur, tubuh bekerja lebih keras untuk mempertahankan aliran udara ke paru-paru. Dalam jangka panjang, upaya ini dapat memicu stres oksidatif dan peradangan sistemik, dua faktor yang sangat berkontribusi pada penyakit kardiovaskular.
Penelitian juga menunjukkan bahwa penderita sleep apnea memiliki risiko lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi (hypertension), terutama pada malam hari.
Kondisi ini disebut nocturnal hypertension, yang sering kali sulit terdeteksi melalui pemeriksaan biasa. Jika dibiarkan, tekanan darah tinggi kronis dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung koroner.
Tanda-Tanda Mendengkur yang Perlu Diwaspadai
Tidak semua mendengkur berbahaya. Namun, kamu perlu waspada jika mendengkur disertai dengan gejala berikut:
- Tersedak atau terbangun tiba-tiba karena sulit bernapas.
- Kelelahan berlebihan di siang hari. Meski durasi tidur cukup, kualitas tidur buruk dapat menyebabkan rasa lelah yang berkepanjangan.
- Nyeri dada di malam hari.
- Tekanan darah tinggi yang sulit dikontrol.
- Penurunan konsentrasi dan daya ingat.
Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Cara Mengurangi Risiko Mendengkur
Kabar baiknya, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi kebiasaan mendengkur dan mencegah komplikasi lebih lanjut:
- Turunkan berat badan. Obesitas adalah salah satu faktor utama penyebab sleep apnea. Dengan menjaga berat badan ideal, kamu dapat mengurangi tekanan pada saluran napas.
- Tidur dengan posisi miring. Posisi tidur telentang cenderung memperparah mendengkur karena gravitasi membuat lidah jatuh ke belakang dan menyumbat saluran napas.
- Hindari alkohol dan obat penenang sebelum tidur. Kedua zat ini dapat membuat otot tenggorokan menjadi terlalu rileks, sehingga memperparah mendengkur.
- Gunakan alat bantu pernapasan. Jika didiagnosis dengan sleep apnea, dokter mungkin merekomendasikan penggunaan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) untuk menjaga saluran napas tetap terbuka.
Pentingnya Pemeriksaan Rutin
Mendengkur mungkin terdengar sepele, tetapi dampaknya bisa sangat serius jika diabaikan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau sleep apnea.
Dengan diagnosis dini dan penanganan yang tepat, kamu dapat mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Jadi, jangan anggap remeh kebiasaan mendengkur. Jika kamu atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda mendengkur yang mengkhawatirkan, segera cari bantuan medis. Kesehatan jantungmu adalah investasi jangka panjang yang tidak ternilai harganya.