IKNPOS.ID – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyoroti transformasi industri seni musik Indonesia di era digital.
Di mana, ekspresi musik yang sangat beragam terus mengadaptasi perkembangan zaman, termasuk transformasi dari bentuk fisik ke digital.
“Salah satu tonggak penting dalam perjalanan ini adalah transformasi dari rilisan fisik dan platform digital yang mulai populer, mungkin sejak tahun 2017 bahkan sebelumnya,” ungkap Fadli pada konferensi pers AMI Awards di Kompleks Kemendikbudristek, Jakarta, 2 Desember 2024.
Hal ini dapat terlihat dari pendapatan dari penjualan lagu yang didominasi dari platform digital.
“Di tahun 2022 lalu, sektor streaming musik digital bahkan sudah mengembangkan 90,6 persen dari total pendapatan musik di Inodnesia,” tambahnya.
Sehingga, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi digital bukan hanya memperluas akses dan mengubah cara masyarakat dalam menikmati musik.
Perubahan ini, lanjut Fadli, turut membuka jalan bagi musisi muda, grup-grup baru dari berbagai penjuru Nusantara dengan akses yang semakin terbuka luas, tidak terbatas.
Bahkan, para musisi Tanah Air mulai bersaing tidak hanya lintas generasi, tetapi juga lintas negara.
Selain metode distribusi, transformasi juga terlihat dari muncul beragamnya genre yang semakin memperkaya warna musik Indonesia.
Fadli menilai bahwa transformasi dari adaptasi musik Indonesia ini turut menciptakan peluang dan potensi besar untuk masa depan.
“Sebagai mana saya kira di dunia film, saya kira dunia musik kita juga kelihatan semakin positif, ke depan semakin menjanjikan, dan mudah-mudahan musik Indonesia juga berkontribusi bagi musik dunia,” tuturnya.
Sementara itu, gelaran 27th AMI Awards akan diselenggarakan di Ciputra Artpreneur pada 4 Desember 2024 mendatang.
“Kementerian Kebudayaan mendukung sepenuhnya kegiatan ini dalam rangka untuk menciptakan ekosistem musik Indonesia dan saya kira ini juga bentuk komitmen dari Kementerian Kebudayaan agar apresiasi terhadap para musisi kita,” tambahnya. (Ann)