Dispar Kaltim Proyeksi Kunjungan Wisatawan saat Libur Nataru Naik 30 Persen

IKNPOS.ID – Jumlah pengunjung destinasi wisata di Kalimantan Timur (Kaltim) diproyeksikan meningkat selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim memproyeksi tingkat kunjungan wisata daerah ini pada Nataru 2024/2025 mengalami kenaikan 30 persen, dari 87 ribu pengunjung pada 2023 menjadi 113.100 orang tahun ini atau bertambah 26.100 pengunjung.

Jumlah sebanyak ini merupakan data dari destinasi wisata unggulan dan rutin melaporkan tingkat kunjungan wisatawan.

Masih ada pula beberapa destinasi wisata yang belum tercatat, atau pengelola tidak melaporkan, sehingga yang terdata hanya ada 50 destinasi unggulan, sementara di Kaltim lebih dari 300 destinasi.

Menurut Kabid Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim, Restiawan Baihaqi, sebanyak 87.000 kunjungan wisatawan pada 2023.

Mayoritas wisatawan mengunjungi Balikpapan, di mana terdapat delapan destinasi unggulan, yang dikunjungi sebanyak 50.000 orang. Destinasi itu seperti di Pantai Manggar, Pantai Lamaru, dan Balikpapan Super Blok.

Kemudian di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat lima destinasi unggulan, dengan jumlah 14.200 pengunjung. Antara lain Objek Wisata Pulau Kumala, kawasan Glamping Samboja, Ladaya, dan Pantai Muara Badak.

“Di Kota Samarinda terdapat 15 destinasi wisata unggulan dengan jumlah pengunjung 8.500 orang, antara lain Objek Wisata Mahakam Lampion Garden, Salma Shofa, Susur Sungai Mahakam, Pemandian Serayu, dan Ulin Arya,” kata Baihaqi, Selasa, 31 Desember 2024.

Dispar Kaltim pun telah menggelar beberapa kali pertemuan dengan dispar di kabupaten/kota dan pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan pada objek wisata yang memiliki jumlah pengunjung tinggi, fasilitas yang membutuhkan pengamanan ekstra karena keunikan dan nilai sejarahnya.

“Untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung, kami telah melakukan identifikasi potensi ancaman seperti analisis risiko bencana banjir dan tanah longsor, termasuk potensi gangguan keamanan dari tindak kriminal,” kata Baihaqi.

Kemudian pada beberapa lokasi dengan aksesibilitas yang sulit dijangkau namun populer, sehingga para agen travel diminta memastikan kenyamanan dan moda transportasi yang beroperasi layak digunakan dalam perjalanan wisata.

Hal lain yang juga menjadi penekanan Dispar Kaltim adalah meminta pelaku pariwisata menerapkan standar operasional prosedur (SOP) serta standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

“Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait dalam keamanan dan ketertiban umum, yakni untuk menjaga ketertiban dalam kerumunan massa, pencegahan tindakan vandalisme dan perilaku menyimpang lainnya, termasuk pengaturan lalu lintas yang efektif untuk mengurangi kemacetan,” ujarnya.

Exit mobile version