IKNPOS.ID – Pemindahan ibu kota negara ke IKN di Kalimantan Timur bukan hanya sekedar relokasi administratif, melainkan juga sebagai upaya untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antara Pulau Jawa dan daerah-daerah lainnya.
Salah satu upaya konkret pemerintah adalah dengan melaksanakan pembangunan infrastruktur besar-besaran di Kalimantan Timur, terutama yang berkaitan langsung dengan IKN.
Proyek infrastruktur yang tengah berjalan ini tidak hanya melibatkan pembangunan jalan tol, tetapi juga mencakup pembangunan jalur kereta api dan stasiun yang akan menghubungkan IKN dengan berbagai daerah, termasuk Balikpapan, salah satu kota besar di Kalimantan Timur.
Pembangunan ini diperkirakan memakan anggaran yang cukup besar, namun diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan mempermudah konektivitas antarwilayah di Kalimantan.
Selain pembangunan jalan tol, proyek pembangunan jalur kereta api juga menjadi prioritas penting dalam mendukung konektivitas di IKN.
Proyek kereta api yang direncanakan untuk dibangun di IKN mencakup empat jalur utama, yaitu jalur perkotaan, jalur Bandara, jalur intercity, dan jalur Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Panjang jalur kereta api perkotaan yang akan menghubungkan Balikpapan menuju KIPP adalah sekitar 143,33 km, yang diperkirakan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 88 menit.
Jalur ini akan sangat membantu kelancaran transportasi antara kawasan kota dan pusat pemerintahan IKN, serta meningkatkan kualitas layanan transportasi bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Selain itu, jalur kereta api yang menghubungkan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dengan KIPP juga akan segera dibangun. Jalur sepanjang 65,5 km ini diperkirakan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 29,8 menit.
Dengan adanya kereta api bandara ini, waktu perjalanan menuju IKN dari bandara akan menjadi lebih cepat dan efisien, memberikan kenyamanan lebih bagi para pengunjung dan pekerja yang akan beraktivitas di ibu kota baru.
Rincian Pembangunan Jalur Kereta Api di IKN
Pembangunan jalur kereta api ini akan dilakukan dengan panjang total sekitar 125,73 km untuk jalur yang ada di atas tanah, dan 14,6 km jalur yang akan dibangun melayang (elevated). Sementara itu, sekitar 3 km jalur kereta api akan dibangun di bawah tanah.
Proyek jalur kereta api ini juga akan memperhatikan desain dan arsitektur yang ramah lingkungan serta dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Meskipun proyek jalur kereta api ini tidak termasuk dalam kategori proyek utama yang diutamakan saat ini, karena lebih fokus pada pembangunan jalan tol yang lebih mendesak, namun pembangunan jalur kereta api ini tetap menjadi bagian penting dari rencana induk perkeretaapian nasional.
Di masa depan, jalur kereta api ini akan terhubung dengan berbagai wilayah di Kalimantan dan bahkan kawasan lain di Indonesia.
Pembangunan jalur kereta api di IKN bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan transportasi lokal, tetapi juga menjadi bagian dari rencana konektivitas antarwilayah di seluruh Indonesia.
Jalur kereta api yang dibangun di IKN diharapkan dapat terhubung dengan sistem perkeretaapian nasional yang lebih luas, yang akan mempermudah mobilitas penduduk dan barang di Kalimantan serta mempercepat integrasi ekonomi antara wilayah di luar Pulau Jawa.
Namun, proyek jalur kereta api ini diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama untuk diselesaikan. Meskipun begitu, dampak jangka panjang dari pembangunan jalur kereta api ini sangat besar, terutama dalam hal peningkatan konektivitas, efisiensi waktu, dan pengembangan ekonomi wilayah Kalimantan.
Pembangunan infrastruktur besar-besaran di Kalimantan Timur, termasuk jalur kereta api yang menghubungkan berbagai kawasan di IKN, tidak hanya dimaksudkan untuk mendukung pemindahan ibu kota negara, tetapi juga sebagai katalisator bagi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan secara keseluruhan.
Dengan adanya infrastruktur yang baik, diharapkan investasi akan meningkat, dan sektor-sektor ekonomi seperti perdagangan, industri, dan pariwisata akan berkembang pesat.
Seiring dengan proyeksi jumlah populasi yang terus meningkat di IKN dan daerah sekitarnya, infrastruktur yang terhubung langsung akan memainkan peran penting dalam menjaga kelancaran mobilitas penduduk dan distribusi barang.
Oleh karena itu, pembangunan jalan tol, kereta api, dan fasilitas transportasi lainnya akan menjadi faktor utama dalam mendukung keberhasilan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.