IKNPOS.ID – Bitcoin (BTC) sedang on fire. Pada pekan ini, aset kripto itu mampu menembus harga 107.000 Dolar AS atau Rp1,7 miliar.
Lonjakan harga Bitcoin juga didorong oleh penurunan tekanan jual di pasar.
“Masuknya MicroStrategy ke Nasdaq 100 memberikan validasi tambahan terhadap peran Bitcoin sebagai aset investasi yang semakin diterima secara global,” kata CEO Indodax Oscar Darmawan di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2024.
Analisis on-chain menunjukkan cadangan devisa Bitcoin di bursa terus menurun.
Hal ini menandakan banyak investor yang memilih menyimpan aset mereka, yang menjadi pendorong utama dalam reli harga saat ini.
Menurutnya, indikator Fear and Greed Index yang berada di angka 80 menunjukkan dominasi sentimen optimisme.
“Namun, sentimen ini harus diimbangi dengan kewaspadaan. Mengingat volatilitas pasar kripto yang tinggi dapat membawa risiko bagi investor,” imbuhnya.
Oscar menyoroti peran data makroekonomi AS. Seperti inflasi, dalam mendukung tren positif ini.
Inflasi yang terkendali dan kebijakan moneter yang stabil memberikan pondasi bagi Bitcoin untuk terus menarik minat dari berbagai kalangan. Termasuk investor institusional.
Dia mengingatkan investor untuk tidak terbawa euforia. Sebab meskipun tren makroekonomi mendukung, investor harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan risiko yang ada sebelum mengambil keputusan investasi.
“Pentingnya diversifikasi dalam berinvestasi. Jangan hanya terpaku pada Bitcoin karena ada banyak aset digital lain yang memiliki potensi besar. Memahami fundamentalnya adalah kunci untuk mengambil keputusan investasi yang tepat,” urainya.
Dengan kondisi pasar yang positif dan dukungan dari berbagai faktor, Oscar optimis tren bullish ini akan terus berlanjut. Meskipun dia tetap mengingatkan perlunya manajemen risiko yang baik dalam menghadapi dinamika pasar kripto.