IKNPOS.ID – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia siap memulai tahun 2025 dengan semangat baru di bawah kepemimpinan Adindya Bakrie, yang membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin pada Minggu, 1 Desember 2024, di Hotel Mulia, Jakarta.
Dengan tema besar “Tekan Kemiskinan, Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Wujudkan Indonesia Emas 2045”, Rapimnas kali ini menghadirkan momentum penting bagi perekonomian nasional, menyusul terpilihnya Presiden Prabowo Subianto pada Oktober 2024.
Anindya Bakrie mengungkapkan bahwa fokus utama dalam Rapimnas kali ini adalah membahas program kerja tahunan Kadin, namun mengingat konteks politik yang baru, Rapimnas 2024 juga akan menjadi platform untuk merumuskan arah kebijakan ekonomi yang mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Tahun ini adalah tahun yang penting, Rapimnas ini menentukan arah kebijakan Kadin sebagai mitra strategis pemerintah,” kata Adindya, menegaskan pentingnya rapat kali ini dalam menentukan langkah Kadin ke depan.
Pengentasan Kemiskinan jadi Prioritas Utama
Tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam mencapai visi “Indonesia Emas 2045” adalah kemiskinan yang masih membelenggu sebagian besar masyarakat.
Anindya Bakrie, dalam pidatonya, menekankan bahwa pengentasan kemiskinan menjadi prioritas utama dalam program kerja Kadin 2024.
“Rapimnas ini fokus untuk menentaskan kemiskinan, dengan target 0 persen kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi 8 persen,” ujar Anindya.
Program yang digagas oleh Presiden Prabowo, yaitu Asta Cita, yang melibatkan pencapaian kesejahteraan sosial dan pembangunan ekonomi yang inklusif, mendapat dukungan penuh dari Kadin.
Anindya menggambarkan program ini sebagai langkah yang sangat strategis dan sesuai dengan tujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial di Indonesia.
Namun, tidak hanya kemiskinan yang menjadi sorotan, Rapimnas Kadin juga akan membahas berbagai isu krusial lainnya seperti pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen pada 2025, program pembangunan tiga juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, serta upaya penghapusan utang bagi sektor UMKM yang saat ini masih menjadi masalah besar.
Strategi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Dalam upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, Kadin bersama pemerintah berambisi untuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi 8 persen.