IKNPOS.ID – Hotel-hotel dan restoran tergabung Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) hingga saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).
Ketua Umum PHRI, Hariyadi BS Sukamdani, mengatakan, rata-rata pengusaha hotel dari PHRI menunggu IKN benar-benar telah menjadi ibu kota negara.
Selanjutnya, PHRI akan menunggu pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN, yang dipastikan akan menimbulkan demand atau permintaan.
“Apakah nanti IKN itu akan betul-betul menjadi ibu kota, terjadi pemindahan, dan ada demand-nya di sana?” ujar Hariyadi di kawasan Jakarta Pusat, Selasa, 19 November 2024.
Menurut Hariyadi hingga kini belum ada status IKN dan belum ada pemindahan ASN.
“Sekarang ini kan belum” sambung Hariyadi.
Sebelumnya Hariyadi merespons banyaknya perhotelan membenamkan investasinya di IKN di masa pemerintahan Joko Widodo.
Menurut Hariyadi tren membangun hotel di suatu daerah yang belum berpenghuni itu jarang terjadi Sebab umumnya sektor perhotelan masuk pada layer paling akhir pada sebuah pembangunan kota baru.
“Hotel itu adalah investasi yang biasanya terakhir masuk dalam suatu kota baru. Kenapa saya bilang terakhir? Karena hotel itu lebih akan melayani orang yang akan berkunjung daerah tersebut,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Hariyadi menegaskan pembangunan hotel umumnya akan lebih dahulu menunggu kepastian demand atau populasi sebuah daerah.
Saat ini IKN belum dihuni kecuali oleh para pekerja konstruksi saja. Di samping itu, pembangunan hotel juga perlu terlebih dahulu menunggu pembangunan infrastruktur dasar di IKN mulai dari jalan hingga area perkantoran rampung.
“IKN tentu akan dilihat demand-nya itu akan naik seberapa besar. Kemudian seberapa banyak kebutuhan kamar di sana, jadi nanti teman-teman di hotel pasti akan lihat itu lebih dulu. Begitu ada permintaan dan pertumbuhan penambahan ya pasti akan masuk ke sana,” ujar Hariyadi.