IKNPOS.ID – Ada sejumlah alasan utama mengapa pemindahan ibu kota harus dilakukan dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satu alasan itu adalah ketimpangan pembangunan di Indonesia bagian barat dan timur.
Hal itu diungkapkan penulis buku “9 Alasan dan 8 Harapan Memindahkan Ibu Kota”, Andrinof A. Chaniago dalam seminar bertajuk “Diskusi Nusantara Baru: Transformasi Ibu Kota Baru”, di Auditorium Nuswantara FISIP Universitas Brawijaya, Malang, Senin, 18 November 2024.
“Ketidakmerataan wilayah, khususnya ketimpangan antara barat dan timur Indonesia, menjadi alasan utama. Selain itu, masalah kompleks Jakarta seperti banjir, kemacetan, dan penurunan tanah tidak mungkin diatasi sendiri oleh pemerintah kota Jakarta,” jelas Andrinof.
Dia juga menekankan pentingnya komitmen serius pemerintah untuk menjadikan IKN sebagai simbol pembangunan berkelanjutan dan area bergengsi yang dapat memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia.
“Perguruan tinggi harus aktif terlibat melalui kajian objektif dan ilmiah untuk memastikan pembangunan IKN berjalan sesuai harapan,” tambahnya.
Sementara Tim Ahli Transisi Otorita IKN, Dr. Tri Mulyani Sunarharum menyoroti konsep perencanaan kota dunia yang dirancang untuk IKN.
“IKN harus menjadi kota yang melestarikan alam, tempat bermobilisasi, bermukim, dan bekerja dengan mengedepankan keberlanjutan lingkungan,” ujar Dr. Tri Mulyani.
Dia menegaskan pentingnya akses yang merata bagi seluruh warga Indonesia dalam proses pembangunan IKN, sehingga transformasi yang dilakukan benar-benar inklusif.
Acara ini menjadi ajang diskusi multidisiplin tentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang melibatkan para akademisi, praktisi, mahasiswa, dan pemangku kepentingan lainnya.